Oalah…… LAK Kukuhkan Kamsol sebagai Payung Panji Adat, tapi Gelar Datuknya Dipending

0 93

 

KAMPAR, Derakpost com- Seperti hal tradisi sebelumnya itu. Lembaga Adat Kabupaten (LAK) Kabupaten Kampar kembali akan memberikan gelar adat atau gelar datuk pada Penjabat Bupati Kampar. Tapi untuk gelar datuk pada H Kamsol selaku Payung Panji Adat yang diberikan itu belum diputuskan ataupun dipending.

Diketahui, hal itu terungkap pada acara kegiatan Halal bi Halal LAK, pada Rabu (25/5/2022) ini di Balai Adat Kabupaten Kampar di Jalan Lingkar, di Bangkinang.
Kegiatan halal bi halal dirangkai dengan makan bajambau dihadiri puluhan ninik mamak pemangku adat berasal dari 64 kenagarian di Kabupaten Kampar.

Juga tampak hadir dari Bupati Kampar priode 2019-2022 Catur Sugeng Datuk Ghajo Batuah, Ketua DPRD Kabupaten Kampar Muhammad Faisal, Ketua LAK H Yusri Datuk Bandaro Mudo, dan juga Forkopimda Kabupaten Kampar, serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah Kampar.

Pj Bupati Kampar dan rombongan pun disambut pertunjukan daru dua pesilat di halaman Balai Adat Kampar tetsebut. Acara, dipandu oleh para datuk dengan kedepankan tradisi basiacuong.

Meskipun LAK ini belum memberi nama gelar datuk kepada Kamsol namun pada pertemuan berlangsung itu, Yusri Datuk Bandaro Mudo selaku Ketua LAK sudah mengukuhkan Kamsol selaku Pj Bupati Kampar sebagai Payung Panji Adat. Dan dengan demikian hal Payung Panji Adat di Kabupaten Kampar selama tiga tahun lebih disandang Catur Sugeng Susanto telah dilepas.

Sebut Yusri, gelar adat atau datuk yang akan diberi kepada Kamsol masih perlu dirapatkan oleh jajaranya pengurus LAK. Yusri diketahui menjabat Sekda Kampar dalam pidato sambutan, menyampaikan bahwasa LAK selama kepemimpinan H Azis Zaenal-Catur Sugeng Susanto telah menjaganya. Ia pun mengajak para ninik mamak melakukan hal yang sama pada Kamsol.

Dia menegaskan makna tali bapilin tigo, tigo tungku sajoghangan yang di dalam jalannya pemerintahan. Dimana, dalam ini adanya ulama, pemerintah dan adat. “Ibarat memasak nasi. Kalau tiga tungku tak akan tumbang. Kalau tiga ini maju, bersatu maka masyarakat sejahtera,” tegas Datuk Bandaro Mudo.

Berkaitan acara halalbihalal yang digelar LAK ini Yusri Datuk Bandaro Mudo menjelaskan bahwa ini dilakukan dalam rangka menyambut kedatangan Pj Bupati Kampar dan melepas H Catur Sugeng Susanto. LAK dan para datuk menyambutnya dengan muka bersih dan hati yang jernih.

Yusri pada kesempatan ini juga menyampaikan pujian kepada Catur selama menjadi bupati telah memberikan perhatian kepada adat istiadat. Diantaranya membuat Balai Adat semakin bagus dan memberikan bantuan dana operasional kepada LAK dan kepada ninik mamak. Dalam waktu dekat juga akan dibangun sekretariat di lokasi balai adat. “Apa yang dikatakan, yang diinginkan pimpinan adat di Kampar luar biasa. Apa yang diminta dapat,” katanya.

Ia juga mengajak seluruh ninik mamak menjaga Catur Sugeng Susanto maupun istri dan keluarga karena Catur dan keluarga sudah menjadi anak kemenakan di Kampar karena sudah “pulang bainduok” ke suku Domo dan istrinya ke suku Mandeliong tepatnya kepada almarhum ibunda H Yusri.

Berkaitan adat, Yusri juga menegaskan bahwa sumpah adat lebih keras. “Lebih keras dari sumpah bupati,” ucap Yusri sambil bercanda. Oleh sebab itu, ketika diamanahkan sebagai datuk hendaknya berkata selalu benar dan berjalan lurus. “Tak ada basa basi di adat. Dan tak ada berpolitik dalam adat,” tegasnya lagi.

Sementara itu, dalam kata arahanya Pj Bupati Kampar H Kamsol, menyebutkan bahwa LAK juga merupa wadah tempat berkumpul para ninik mamak pemangku adat di 62 kenagerian di Kabupaten Kampar yang merupakan jantungnya adat orang Kampar. Ia menambahkan, LAK inilah yang akan mengfungsikan dan memperguna serta memberlakukan kembali aturan hukum adat dalam kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Kampar.

Beliau juga menyampaikan aturan adat tersebut diharapkan akan menjadi tuan negeri sendiri, sebagai jati diri Kampar orang beradat dalam hal segala bidang kehidupan. Sehubungan dengan itupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tetap berkomitmen untuk bersama-sama hal dalam membangun Kampar yang lebih baik, maju berkembang kerangka tali bapilin tigo, tigo tungku sajoghangan.

“Artinya saya mengajak semua elemen masyarakat, alim ulama, ninik mamak, bersama pemerintah, bersatu, dengan tugas dan juga fungsi masing-masing,” ucap Kamsol. Ia pun, mengajak semua pihak ini berjuang bersama, bersinergi, dengan saling bahu membahu bekerja sama, maka akan terwujud apa yang di impikan, yakni Kampar yang kian lebih sejahtera. **Akh

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.