KALTIM, Derakpost.com – Diketahui itu,
Kabupaten Kepulauan Meranti ini yang tergabung kedalam Koalisi Pemerintah Daerah Penghasil Kelapa (Kopek) ikut mencatat sejarah bagi Indonesia, yakni menanam 100 buah kelapa khas yang diambil dari 100 daerah Se Indonesia.
Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, SH, MM yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut juga tidak absen dan ikut menanam kelapa di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
Adapun kelapa yang ditanam Bupati sebanyak lima batang tersebut adalah jenis kelapa dalam berasal dari Blok Penghasil Tinggi di Desa Tanjung Gadai, Kecamatan Tebingtinggi Timur yang dikelola oleh pembenihan Kelompok Tani Sri Gading yang ditetapkan oleh Menteri pertanian tahun 2018 silam.
“Alhamdulillah hari ini saya menanam beberapa pohon kelapa yang dibawa langsung dari Kabupaten Kepulauan Meranti,” kata Bupati Adil, Kamis (30/6/2022) usai melakukan penanaman yang dipusatkan di Borneo Orangutan Survival Foundation Samboja dan diikuti oleh sejumlah kepala daerah di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti, sebutnya, mendukung penuh program pemerintah pusat dalam upaya pembangunan kawasan IKN Nusantara tersebut. Dikatakan dia, pihaknya siap mendukung program Presiden Jokowi. Tentunya berharap dengan perpindahan ini, Indonesia akan lebih maju.
Lebih jauh dijelaskannya, penanaman kelapa di lokasi ibu kota negara yang baru tersebut dapat menjadi simbol kebangkitan tanaman yang telah menjadi komoditas Indonesia itu. Dia berharap tanaman nusantara tersebut dapat terus dikembangkan, baik dari sisi hulu maupun bermacam produk turunannya. “Kami merasa bangga dan bahagia bisa menjadi bagian dalam kegiatan bersejarah hari ini,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kepulauan Meranti, Ifwandi menyebutkan saat ini kabupaten yang berada di pesisir Selatamalaka itu memiliki perkebunan kelapa seluas 32.515 hektar dengan jumlah petani sebanyak 16.235. Sebut dia, rata-rata produksi kelapa di Meranti itu mencapai 29.257 ton pertahun.
Ketua Panitia C3, Dr. Heriad Daud Salusu, S.Hut, MP, menjelaskan kegiatan itu ditaja oleh Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (Kopek) dengan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. “Melalui kegiatan ini kita deklarasikan kelapa sebagai tanaman nusantara dan mengembalikan kejayaan kelapa Indonesia,” harapnya.
Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Hamka, S.TP, M.Sc, MP, menerangkan tanaman kelapa merupakan tanaman kehidupan dan menjadi pusat perhatian saat ini. Tentu berharap ini menjadi kegiatan tahunan yang dapat terus diselenggarakan demi syiarkan kejayaan kelapa Indonesia.
Ketua Kopek Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo mengatakan perekonomian kelapa dalam dalam denyut nadi kehidupan bangsa Indonesia memang sering sekali mengalami pasang surut. Menurutnya, kelapa pernah berjaya sebagai komoditas ekonomi dan sosial hingga tahun 1990-an dan mengalami penurunan dalam tiga dasawarsa terakhir secara nasional.
“Namun kelapa merupakan tanaman rakyat yang mempunyai peranan besar dalam hal mengentaskan kemiskinan.
Sekitar 98.2 persen kebun kelapa di Indonesia dimiliki oleh rakyat dan petani kecil, sehingga memperkuat hulu dan hilir kelapa sama halnya dengan membangun ekonomi kerakyatan,” ungkapnya. **Abd/Rls