Presiden Rusia Putin tak Datang ke Bali Ikut KTT G20, Ini Alasannya….

0 73

 

DERAKPOST.COM – Ketidakhadiran dari Presiden Vladimir Putin ke KTT G20 di Bali, menimbulkan berbagai spekulasi. Sejumlah pakar menganggap itu, Putin takut dimusuhi seperti KTT G20 2014. Saat itu baru mencaplok Crimea.

Alexei Malashenko, kepala peneliti di Dialogue of Civilizations Institute, mengatakan Putin tidak ingin dipermalukan di depan umum lagi seperti pada KTT G20 di Brisbane, Australia, pada 2014 lalu.

Saat foto bersama para pemimpin di KTT G20 2014 itu, Putin ditempatkan di paling pojok. Putin pun memutuskan untuk pulang lebih cepat dari jadwal sebelumnya.

Jika datang ke KTT G20 tahun ini, ia diperkirakan bakal kembali “diserbu” dari berbagai arah karena keputusannya untuk menginvasi di Ukraina.

“Dalam acara, Anda harus bicara dengan orang-orang dan difoto,” kata Malashenko seperti dikutip AFP.

Ia lantas bertanya, “Dan dengan siapa dia akan bicara [di tengah berbagai kecaman] dan bagaimana tepatnya dia bakal difoto [nanti]?”

Putin memang sedang banjir kecaman karena invasinya di Ukraina sejak Februari lalu. Posisinya telah terisolasi dan babak belur oleh sanksi yang dijatuhkan Barat.

Namun, Moskow diprediksi malah bakal makin terisolasi karena ketidakhadiran Putin.

Sementara itu, pakar kebijakan luar negeri yang dekat dengan Kremlin, Fyodor Lukyanov, mengindikasikan bahwa Putin tak hadir karena tidak siap mengalah atas Ukraina.

“Posisinya sudah jelas, tidak akan berubah. Posisi pihak lain [Ukraina] juga sudah jelas. Apa gunanya datang?” kata Lukyanov.

Senada, analis politik Konstantin Kalachev juga mengatakan penolakan Putin untuk hadir di Bali mencerminkan “rasa buntu” dia atas Ukraina.

Menurut Kalachev, tak ada satupun yang bisa dibicarakan Putin dalam pertemuan. Sebab, Putin tidak memiliki “proposal” apa pun yang dapat memuaskan kedua belah pihak.

Dalam pertemuan esok dan lusa, dapat dipastikan para pemimpin negara akan menyinggung soal invasi Rusia di Ukraina yang berpengaruh terhadap ekonomi global.

“Dia tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Dia tidak memiliki proposal tentang Ukraina yang dapat memuaskan kedua belah pihak,” kata Kalachev dikutip dari cnnindonesia.

Lebih jauh, Rusia juga sedang mengalami kemunduran di wilayah Ukraina. Meski telah mengerahkan ratusan ribu pasukan cadangan pada September, tapi banyak pasukan militer Kremlin keok dari Ukraina.

Pada September, tentara Rusia harus mundur dari wilayah timur laut Kharkiv. Kemudian baru-baru ini, Moskow menarik pasukan dari kota pelabuhan strategis, Kherson. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.