DERAKPOST.COM – Pengamat Politik dari Universitas Islam Riau (UIR) Panca Setyo Prihatin angkat bicara terkait adanya kader PAN dan Golkar di Riau yang terang – terangan mendukung Capres pilihan Nasdem, Anies Baswedan.
Kepada wartawan, Panca mengatakan sampai saat ini, konteks partai politik adalah sentralistik. Dimana semua kebijakan partai harus diikuti oleh semua lapisan kader, terutama presiden.
Namun, di sisi lain, ia menilai bahwa hal ini juga masuk dalam bagian strategi partai. Artinya, bisa jadi hal itu untuk menjaga partai tetap on the track ke depannya, siapapun calon yang bakal
menang.
“Adanya dukungan berbeda dari lapisan kader itu bisa jadi strategi partai agar tetap on the track. Karena di dalam politik semua bisa terjadi. Kita tidak tahu ini, kalau nanti memang Anies yang leading jadi presiden, partai-partai ini tidak ketinggalan peluang,” kata Panca, Sabtu (10/12/2022).
Dalam konteks lokal, kata Panca, Golkar dengan nyata menerapkan strategi tersebut dalam kontestasi kepala daerah, contohnya saat Pilkada 2020 lalu, Golkar mengusung Adi Sukemi di Pelalawan, dan mengetepikan Nasarudin yang juga maju dalam kontestasi itu. Namun, pada saat kenyataannya Nasarudin yang menang, maka Nasarudin kembali ke pangkuan Golkar. Hal yang sama juga terjadi di Rohil.
“Jadi memang tidak ada kebijakan yang juga pasti. Sanksi internal itu memang biasanya ada, tapi ketika diterapkan, kita lihat ya banyak yang seperti dibiarkan dan tidak diberi sanksi yang berat. Karena ini soal ada partai juga,” ucapnya lagi.
Katanya, walaupun arah dan keputusan partai jelas, Golkar dengan Airlangga, dan PAN masih menunggu KIB, tapi karena belum keputusan final dan mengikat, hal dukung mendukung calon lain itu jadi biasa. Dan bagi partai itu akan mendapatkan benefit, karena menjaga ada dalam track percaturan politik. **Rul