Viral Videonya Gegara DBH, Bupati Meranti Adil Bicara Angkat Senjata dan Pindah Negara

0 70

 

DERAKPOST.COM – Bupati Kepulauan Meranti M Adil memprotes pembagian Dana Bagi hasil (DBH) minyak kepada wilayah. Kala itu pertanyaan dilontar ke pihak Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Lucky Alfirman.

Video protes ke anak buah Sri Mulyani ini viral di Media Sosial (Medsos). Adil yang terkenal vokal ini pada saat acara itu berbicara soal angkat senjata, serta pindah negara. Bahkan bupati keluarkan kata-kata sindiran kepada anak buah Sri Mulyani dengan mempertanya orang di Kemenkeu berisi iblis atau setan.

Hal itu pada kegiatan rapat koordinasi pada Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah se-Indonesia di Pekanbaru, hari Jumat (9/12/2022) lalu. Saat itu, Bupati Adil untuk bertanya soal DBH minyak di Kepulauan Meranti kepada Kemendagri dan Kemenkeu. Bupati melakukan kritik keras dengan kebijakan tersebut.

Diketahui, dalam video itu bupati inipun mengatakan, jarak Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, dengan negeri tetangga, Malaysia ini juga sangat dekat. Menurut Adil, kalau jumlah dari penerimaan DBH yang diterima tidak sesuai dengan apa didapatkan daerah Kepulauan Meranti, penghasil minyak bumi ini.

“Di Riau ini mungkin kami paling banyak sekarang dibornya. Tapi pertanyaannya mengapa duit kami tak dibalikkan,” kata Adil. Selain itu Bupati Adil menyinggung saat inikan banyak masyarakat Meranti menganggur akibat pandemi COVID-19. Salah satunya karena masyarakat tidak bisa bekerja ke luar negeri.

 

Maka, pertanyaannya bahwa minyaknya banyak, dapat besar, kok malah duitnya berkurang. Ini kenapa demikian, apakah uang yang dihasilkan Meranti itu dibagi seluruh Indonesia ? Maka maksud, jika pusat sudah tidak mau ngurus Meranti, kasihkan ke negeri sebelah.

“Kan saya ngomong, atau bapak tidak paham juga omongan saya? Apa perlu Meranti angkat senjata, tidak mungkin kan. Ini menyangkut hajat masyarakat Meranti yang miskin ekstrem, pak. Tadi kalau ngomong begini-begini dibagi rata itukan salah, Pak, dibagi rata ke mana?” lanjut dia.

Adil yang juga pernah berkonflik dengan Gubernur Riau Syamsuar mengaku tidak banyak menuntut. Dia hanya minta agar di Kementerian Keuangan buka-bukaan soal DBH minyak di Meranti.

Lucky dan mediator pun sempat meminta Adil menahan diri dan bertemu langsung dengan perwakilan Kementerian setelah rakornas selesai. Namun sang bupati tetap bersikeras buka-bukaan terkait pembagian DBH dan tingginya angka kemisikinan saat ini di Meranti.

“Ini sebentar pak, mungkin selepas ni saya tinggal bapak. Kami ini pak, miskin di BPS 2021. Di Riau paling miskin yang nomor 11. Penghasil minyak, liftingnya naik. Sehari itu hampir 8000 barel. Dari awal ngomong nggak paham juga. Saya terus terang pak, saya telah lapor hal ini kepada pembina saya Pak Tito. Jikalau tidak bisa juga nanti kita bisa ketemu di Mahkamah pak,” katanya.

Bupati Adil mengaku masih menunggu petunjuk Mendagri untuk menempuh gugatan atas tidak terbuka pembagian DBH. Bahkan, ia mengaku sudah enek dengan perwakilan Kemenkeu karena tak mendapat jawaban pasti. Bupati ini dalam video tersebut mengatakan saat sekarang menunggu arahan pembina. Dan seketika pamit tinggalkan ruangan. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.