Wow….. Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati Jauh Lebih Kaya dari Menkeu Sri Mulyani

0 189

 

DERAKPOST.COM – Kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang merenggut 19 korban jiwa, menyebabkan publik menyoroti kekayaan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Nicke Widyawati. Ternyata ini kekayaan Nicke mencapai Rp75 miliar.

Jumlah kekayaan Nicke ini jauh lebihi kekayaan Menteri Keuanngan (Menkeu) Sri Mulyani yang hanya Rp58,04 miliar berdasar LHKPN 2021. Dikutip di laman LHKPN KPK, Nicke mencatatkan harta kekayaan bersih itu senilai Rp75 miliar pada 29 Maret 2022. Yang dari sekian hartanya, kas dan setara kas menjadi penyumbang terbesar dengan total Rp39.064.952.698.

Nicke juga melaporkan 15 tanah dan bangunan dengan halnya nilai total Rp32.845.000.000. Selain itu, dia juga melaporkan tiga buah mobil senilai Rp1.925.000.000. Nicke juga tercatat memiliki harta bergerak lain dan harta lainnya, masing-masing senilai Rp 212 juta dan Rp1 miliar. Nicke tidak punya utang.

Diketahui bahwa Nicke Widyawati lahir pada 25 Desember 1967. Yang setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di Teknik IndustriĀ Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1991, Nicke melanjutkan magister di bidang Hukum Bisnis di Universitas Padjadjaran pada 2009.

Dia mulai menjabat sebagai Dirut Pertamina sejak 30 Agustus 2018, setelah sebelumnya menjadi Pj Dirut menggantikan Elia Massa Manik. Pada 3 Oktober 2022, Nicke inipun kembali dipercaya sebagai Dirut berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina.

Dengan demikian, wanita ini otomatis mengemban dua kali periode sebagai bos Pertamina. Sebagaimana silansir Kompas.comĀ (3/10/2022) lalu. Alasan pengangkatan kembali Nicke menjadi orang nomor satu di Pertamina lantaran dinilai mampu meantarkan perusahaan bertransformasi.

Bukan hanya itu, sosoknya juga dinilai mampu membawa Pertamina meraih kinerja yang terbaik sepanjang periode pertama kepemimpinannya, yakni April 2018 hingga September 2022. Dia pun, turut mampu konsolidasikan kekuatan perusahaan untuk menjaga ketahanan energi nasional. Selain itu, menjalankan transisi energi dalam hal kondisi yang penuh tantangan berkat ada pandemi Covid-19, konflik geopolitik, dan climate change. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.