Ahli Astronomi Temukan 25 Ledakan Suara Radio Misterius Berulang dari Luar Angkasa

0 161

 

DERAKPOST.COM – Tim ahli astronomi internasional menemukan 25 sumber baru ledakan suara radio cepat berulang di luar angkasa. Sumber ledakan ini berasal dari lokasi yang sangat jauh dari galaksi Bima Sakti.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Astrophysical Journal minggu ini membantu menjelaskan fenomena misterius tersebut.

Para peneliti, termasuk tim penulis dari Universitas McGill di Quebec, Kanada, mengumpulkan data dari teleskop radio Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME).

Untuk menemukan sumber ledakan suara radio ini, mereka menggunakan seperangkat alat statistik baru yang dikembangkan untuk memeriksa data yang dikumpulkan CHIME antara 30 September 2019 hingga 1 Mei 2021.

“Kami menyisir data tersebut untuk menemukan setiap sumber berulang yang terdeteksi sejauh ini, termasuk sumber yang kurang jelas,” jelas penulis pertama jurnal, Ziggy Pleunis, dikutip dari Fox News, Ahad (30/4/2023).

“Alat baru ini penting untuk studi ini karena kita sekarang bisa dengan akurat mengkalkulasi kemungkinan bahwa dua atau lebih ledakan berasal dari lokasi yang sama itu bukan hanya kebetulan. Itu pasti sangat bermanfaat untuk penelitian yang sama selanjutnya,” papar mahasiswa PhD Universitas McGill ini.

Adaeze Ibik, seorang mahasiswa PhD di Departemen Astronomi dan Astrofisika David A. Dunlap Universitas Toronto, mengatakan bahwa para ilmuwan telah mengidentifikasi kemungkinan galaksi terkait untuk dua sumber ledakan radio tersebut atau FRB.

Dikutip dari merdeka.com. Asal usul pastinya FRB tersebut tidak diketahui, walaupun para astronom tahu mereka berasal dari luar galaksi kita dan kemungkinan besar diproduksi oleh abu tertinggal setelah bintang mati.

Satu temuan “tak terduga” dalam penelitian ini bertentangan dengan keyakinan sebelumnya: semua FRB mungkin merupakan pengulangan, bukan hanya satu kali. Disebutkan bahwa banyak FRB berulang ternyata tidak aktif, menghasilkan kurang dari satu ledakan per minggu, dan bahwa FRB satu kali belum diamati cukup lama hingga sekarang untuk mendeteksi ledakan kedua.

“FRB kemungkinan dihasilkan oleh sisa-sisa ledakan kematian bintang. Dengan mempelajari sumber FRB berulang secara rinci, kita dapat mempelajari lingkungan tempat ledakan ini terjadi dan lebih memahami tahap akhir kehidupan bintang,” kata Pleunis.

“Kita juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang materi yang dikeluarkan sebelum dan selama kematian bintang, yang kemudian dikembalikan ke galaksi tempat tinggal FRB.”. **Rul

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.