Wow……Pos Jaga Masjid An-Nur di Riau Ini Telan Dana Rp 130 Juta

0 216

DERAKPOST.COM – Proyek payung elektrik Masjid Raya An-Nur Pekanbaru, Riau yang tidak selesai dan diputus kontraknya masih jadi sorotan. Terbaru, ada pos jaga mungil telan biaya Rp 130 juta.

Dari data yang dihimpun, pada proyek renovasi di lingkungan Masjid Raya An-Nur ada delapan item yang dikerjakan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah 6 payung elektrik yang tak tuntas.

Tak murah, untuk satu unit payung elektrik nilainya mencapai Rp 3,6 miliar. Selain itu, ada pula pembangunan pos jaga di gapura utama tepat depan Tugu Bambu Runcing.

Tepat di sebelah kanan gapura, terlihat ada satu buah pos jaga. Ukurannya antara 2×2 meter atau 2×3 meter berikut halamannya.

Pos dibangun dengan biaya fantastis, yaitu Rp 130 juta atau tepatnya Rp 130.285.712. Biaya itu setara pembangunan rumah type 45 di daerah Pekanbaru.

“Kalau Rp 130 juta ya sama kayak bangun rumah type 45 itu. Padahal hanya pos aja,” ujar seorang warga, Abdullah saat ditemiui di lokasi. Terlihat pos berwarna putih hijau itu punya 6 jendela kaca. Termasuk satu buah kubah berwana hijau tua ukuran kira-kira diameter 1,3.

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Riau, Thomas Larfo membenarkan pos dibangun dengan biaya ratusan juta. Pos dilengkapi kubah seperti pada kubah Masjid Raya An-Nur itu sendiri.

“Iya (pembangunan pos jaga Rp 130 juta), pakai kubah,” ucap Thomas Larfo kepada detikSumut.com.

Thomas memastikan hanya ada satu pos jaga dibangun dari dua gapura. Sebab di gapura lama ada satu pos jaga tepat di depan pintu keluar RSUD Arifin Achmad.

“Yang di posisi gerbang utama yang dari Tugu Bambu Runcing (pos baru dibangun),” katanya.

Thomas menyebut untuk pos jaga, gapura dan lanscape sudah selesai dikerjakan. Saat ini hanya tersisa payung elektrik yang belum tuntas sebelum akhirnya diputuskan kontraknya dengan kontraktor PT Bersinas Jesstive Mandiri.

Diketahui, proyek payung elektrik Masjid Raya An-Nur Pekanbaru menjadi sorotan. Proyek jadi sorotan karena tidak tuntas setelah 2 kali diberi waktu perpanjangan, seperti yang dilansir dari detik.

Selain itu Sekdaprov Riau SF Hariyanto menyebut ada banyak masalah pada proyek di rumah ibadah itu. Salah satunya penyebab proyek tak tuntas karena pakai tenaga ahli palsu.  **Fad

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.