DERAKPOST.COM – Diketahui, sejak tahun 2016 silam itu pembangunan Pasar Induk di Pekanbaru ini dimulai. Yakni pihak yang dipercayakan PT Agung Rafa Bonai (ARB) selaku pengembang, untuk pembangunan berada di Jalan Soekarno Hatta Ujung itu.
Yakni sejak 2016 lalu itu Pemko Pekanbaru dan pihak PT ARB, sebagai penyewa lahan, sudah menandatangani kontrak kerja sama pada Oktober 2016. Pengelolaan, diberikan kepada PT ARB selama 30 tahun. Maka itu, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) baru bisa diselesaikan 2017.
Kemudian untuk pembangunan dilakukan ditahun 2018. Namun ini ternyata, PT ARB kekurangan modal untuk melanjutkan dan dengan dalihnya akibat pandemi Covid-19. Aelain masalah finansial diakibat pandemi, PT ARB meminta kepastianya status lahan.
Akhirnya, sertifikat Hak Pengelolaan Lahan (HPL) diterbitkan Kementerian ATR/Badan Pertanahan Nasional pada 2022. Bermodal sertifikat HPL itu, maka PT ARB mendapat suntikan dana dari bank untuk melanjutkan pembangunan Pasar Induk tersebut, tetapi hingga kinipun ditahun 2024 tidak kunjung selesai pembangunan
Terkait tak kunjung selesai pembangunan Pasar Induk, maka dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) meminta pengembang segera menuntaskan halnya pembangunan Pasar Induk. Pasalnya, kini proses pembangunan masih mandek dan tak kunjung tuntas.
“Disperindag Pekanbaru akan memanggil PT ARB selaku pengembang Pasar Induk. Mereka ini diminta agar segera selesaikan pembangunan berada di Jalan Soekarno Hatta Ujung itu. Kami masih memanggil pengelola Pasar Induk. Kini pembangunan Pasar Induk sudah selesai 80 persen,” ujar Zulhelmi, Ahad (21/1/2024).
Kepala Disperindag Pekanbaru ini dengan tegas mengatakan, setelah Pasar Induk ini selesai dibangun, maka diminta pedagang grosir yang berada pada samping Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS), bakal dipindahkan..Sehingga, semua pedagang grosir terpusat di Pasar Induk.
Namun hingga kini, keinginan tersebut tak kunjung terealisasi lantaran pembangunan Pasar Induk oleh pengelola tak kunjung selesai. Bahkan pengelola dikabarkan kekurangan dana untuk membangun pasar tersebut.
“Kami butuh cepat Pasar Induk. Namun, pemilik PT ARB sedang sakit. Itu yang membuat terkendala,” sebutnya. Ia juga menyebut, PT ARB berusaha selesaikan pembangunan Pasar Induk tahun ini. PT ARB juga berkomitmen menyelesaikan Pasar Induk secepatnya. (Rza)