Waduh….. Wartawan Diancam Ketua RT Setempat Merangkap Kepala Tukang Proyek di Desa Labuhan Papan

0 121

 

DERAKPOST.COM – Untuk sekian kalinya di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), terjadi akan kekerasan pada wartawan. Yakni diketahui, wartawan bernama Zainuri mendapat kriminalisasi bahkan juga diusir dari lokasi proyek di Desa Labuhan Papan, Kecamatan Tanah Putih, Tanjung Melawan, Kabupaten Rohil.

Wartawan ini, mendapat kriminalisasi oleh pihak Pelaksana Proyek bernama Budi dan RT 05 Syamsudi alias Ongong ini, mengusir wartawan Zainuri dengan cara yang arogan dari lokasi proyek tersebut. Yang diketahui, Ongong disebut merupakan Kepala Tukang dari proyek tersebut. “Aku, tidak takut pada wartawan,” kata Zainuri menirukan ucapan Ongong tersebut.

Zainuri yang merupakan seorang wartawan mentengnews inipun, mengatakan, bahwa ia mendapatkan kriminalisasi bahkan diusir dari lokasi proyek berada di Desa Labuhan Papan, Kecamatan Tanah Putih, di Tanjung Melawan, Kabupaten Rohil. Hal itu, setelah mengetahui Proyek Semenisasi diduga tak sesuai dengan RAB.

Ia mengatakan, kejadian ini berawal ketika dirinya ingin melakukannya sosial control terhadap sebuah proyek pemerintah yang sedang berjalan, dan juga ingin mengecek apakah bahan (material) ini sesuai dengan bestek/RAB atau tidak. Namun, dalam hal ini pihaknya menduga ada suatu perbuatan permainan curang.

Dikatakan Zainuri, dilokasi proyek sedang berjalan lebih kurang 50 meter itu, setelah dirinya mengecek bahan material besi, hal yang ternyata tidak sesuai dengan Juknis RAB, karena proyek dikerjakan itu gunakan besi 6 warmes, padahalkan yang harusnya proyek itu menggunakan besi 8 warmes.

Diketahui permainan curang tersebut oleh wartawan, lantas Budi dan Ongong secara serta merta mengusir dengan cara arogan. Pak RT 05 Ongong juga merupakan kepala tukang proyek mengatakan dengan sambil berteriak tidak takut dengan wartawan. Hal terparah kata Zainuri, bahwa kepala tukang itu berkata dengan bahasa arogannya.

“Cam hebat kali kalian. Aku berkerja sudah capek, dengan serta RT itupun mendorong saya, bahkan hampir mau dipukul olehnya,” kata Zainuri. Dikatakan oleh Zainuri, ketika kejadian itu, dirinya turun ini mendampingi Konsultan dan PPTK yang disebabkan ada laporan atau aduan dari masyarakat halnya pada pengerjaan proyek semenisasi.

Katanya, masyarakat melaporkan adanya penyimpangan dalam pengerjaan proyek semenisasi itu yang tidak sesuai dengan RAB, Seperti pada cor semen hanya pada pinggir saja yang tebal sementara ditengah tengah dicor hanya tipis serta besi warmes yang seharusnya 8, tapi yang dipakai yakni ukuran 6.

Bahkan kata Zainuri, dari laporan diterima itu, bahwa proyek tersebut tidak gunakan standar pekerjaan dan diduga dalam hal pembagunan proyek semenisasi banyak yang menyimpang dari spek. Maka, sebut Zainuri maksud tujuan konsultan dan PPTK turun ke lokasi proyek untuk memantau hal kebenaran dari laporan masyarakat. (Khairul)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.