PEKANBARU, Derakpost.com- Dugaan berkata kasar dan arogan yang beredar di spanduk versi Muhammadiyah waktu lalu. Buntutnya itu Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Riau telah memeriksa Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba SIK.
Kapolres itu telah dimintai keterangan terkait beredarnya sejumlah spanduk di Bangkinang yang meminta agar Rido dicopot dari jabatannya.
Spanduk yang mengatasnamakan kader dan pengurus Muhammadiyah itu dipasang sebagai protes atas kata-kata kasar dan sikap arogan Kapolres Kampar terhadap kepala sekolah, guru hingga kepala desa, baru-baru ini.
“Iya sudah diperiksa, beberapa waktu lalu,” ujar Kepala Bidang Propam Polda Riau, Kombes Pol J Setiawan
Sebelumnya, Setiawan menyebut Propam mengirim personel Paminal ke Polres Kampar meminta keterangan pihak terkait. Pemeriksaan ini berdasarkan perintah Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal. “Intinya kita lagi bekerja, belum selesai,” ucap Setiawan.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kampar, Almy Zarlis, beberapa waktu lalu menyebut dugaan arogansi Kapolres terjadi saat kepala sekolah dan kepala desa ada kegiatan. Di sana ada Kapolres dan mengumpulkan guru yang belum vaksin.
Kapolres diduga berkata kasar kepada guru yang belum disuntik vaksin, bahkan seorang kepala desa diacungkan kepalan tinju. Sikap ini menjadi status seorang guru di Facebook. Status ini membuat sang guru diminta keterangan dari siang hingga malam hari lalu membuat surat pernyataan dan video permintaan maaf.
Arogansi Kapolres Kampar ini membuat warga Muhammadiyah karena sikap seperti ini tidak hanya sekali dilakukan. Warga memang tidak berdemonstrasi tapi terlebih dahulu memasang spanduk.
Hal itu langsung direspon Kapolda Riau. Jenderal bintang dua itu mendatangi pengurus Muhammadiyah Riau dan meminta maaf atas perlakuan anak buahnya. Ia berjanji menjadikan kejadian ini sebagai atensi. **Rul/Fad