DERAKPOST.COM – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, mengatakan pembangunan bandara Internasional Dhoho di Kediri sempat mengalami permasalahan lahan. Namun kini pembangunan bandara milik konglomerat rokok Gudang Garam berlanjut hingga nanti beroperasi ditargetkan pada Oktober 2023.
Luhut bercerita Pendiri Perusahaan Gudang Garam Susilo Wonowidjojo menghadap dirinya saat masih menjabat sebagai Menteri ESDM ketika 2016 lalu, dan menginisiasi pembangunan bandara di Kediri. Dia mengatakan bandara ini merupakan unsolicited atau bukan prakarsa pemerintah pertama kali di Indonesia.
“Ini memang suatu momen bersejarah bandara Kediri ini, saya ingat waktu itu Pak Susilo dulu datang ke saya dia bilang mau bangun lapangan terbang, tapi aturannya kita kita cari-cari lah,” katanya dalam acara penandatanganan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), di Jakarta, Rabu (7/9/2022), dikutip dari CNBC Indonesia
Waktu itu meski sempat pesimistis, dia menjelaskan pembangunan bandara ini masih bisa terus dilanjutkan dengan koordinasi lintas kementerian dan lembaga.
“Memang banyak yang waktu itu agak pesimistis, sehingga kami saya ajak Menteri ATR/BPN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Desa bersama saya, kita pergi ke sana bertemu dengan masyarakat bahwa value added yang diterima masyarakat. Saya juga bicara dengan tentara, Gubernur, Polisi segala macem supaya masalah pembebasan tanah. Itu yang menjadi isu,” katanya.
Luhut juga bercerita ada perkataan pendiri Gudang Garam yang membuat dirinya tertegun diam.
“Pak Susilo bilang gini pokoknya semua uang dari saya, katanya, tinggal izin saja dari pemerintah. Saya bilang enak juga ini barang nih, tapi nyatanya ada aturan yang harus kita ikuti dan kita cari aturan dan sampai saat ini sudah jalan bagus,” katanya.
Namun kini pembangunan itu berlanjut meski sempat tertahan pada 2017 lalu, karena masalah pembebasan lahan. Dibantu dari tim task force Kemenko Marves untuk pembebasan lahan.
Untuk diketahui nilai investasi pembangunan Bandara Internasional Dhoho mencapai Rp 10,8 triliun, dengan rincian Rp 6,6 triliun pada tahap pertama, Rp 1,2 triliun tahap kedua, dan Rp 3 triliun tahap ketiga.
Dengan pembangunan ini kapasitas penumpang bandara untuk Tahap I mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, tahap II 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.
Bandara ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2023. Bandara diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, keberadaan Bandara Baru Kediri bisa dimanfaatkan untuk penerbangan komersial, umroh, dan haji.
“Masyarakat Kediri dan sekitarnya banyak sekali yang ingin umroh dan tidak perlu jauh-jauh pergi ke Jakarta dan Surabaya,” kata Menhub.
Hingga bulan Juni 2022, progres pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 50%. Untuk pekerjaan tanah progresnya telah mencapai 83,16%, pada sisi udara atau airside 15,35%, dan pada sisi darat atau landside 3,06%. **Rul