SIAK, Derakpost.com- Mendata untuk sekaligus juga merekam data biometrik Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) dan Kartu Identitas Anak (KIA) untuk siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Siak. Maka itu,
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Siak, melakukan upaya jemput bola.
Disdukcapil Siak sudah melakukan beberapa langkah kongkrit terkait pendataan penduduk, sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pemerintah. Berbagai cara sudah dilakukan, salah satunya adalah mendatangi langsung lokasi masyarakat yang kesulitan untuk mengurus data kependudukan seperti yang terjadi pada anak-anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di SLB Negeri Siak.
Diketahui sejak hari Senin (21/3/2022), Disdukcapil Siak sudah turun langsung, dan memberikan pelayanan pembuatan KTP-el secara langsung di SLB Negeri Siak. Disana, Disdukcapil Kabupaten Siak melakukan gerakan bersama bagi penyandang disabilitas melalui pendataan, perekaman dan penerbitan dokumen pendidikan, biodata, KTP-el dan KIA.
Sembari melakukan perekaman KTP-el dan KIA, Kadisdukcapil Siak, Hasmizal juga menyempatkan bersenda gurau dengan siswa di SLB Negeri Siak agar suasana tidak terlalu kaku.
Hasilnya, ada 5 anak berkebutuhan khusus yang berhasil dibuat KTP-el dan beberapa anak lainnya yang belum berusia 17 tahun, mendapat KIA (Kartu Identitas Anak). Hal serupa akan terus dilakukan oleh Disdukcapil Kabupaten Siak untuk mendata anak yang belum memiliki dokumen biodata di Disdukcapil.
Kepala Disdukcapil Siak, Hasmizal mengatakan, pihaknya sengaja melakukan proses perekaman langsung di SLB Negeri Siak sesuai dengan permintaan Kepala Sekolah SLB Negeri Siak. Kemudian alasan lain, karena sebagian besar orang tua siswa berkebutuhan khusus kesulitan untuk mengajak anaknya ke kantor pelayanan kependudukan.
“Ini sesuai dengan perintah undang-undang, semua warga harus melakukan perekaman data biometrik kependudukan, karena mereka butuh pelayanan khusus makanya kami upayakan datang langsung,” kata Hasmizal kepada GoRiau, Selasa (22/3/2022).
Namun demikian, memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas tidak mudah, diperlukan ketekunan, kesabaran, kasih sayang dan empati.
“Mereka mempunya hak yang sama dengan kita, kita jangan pikirkan untuk diri kita saja, itu juga keluarga kita. Administrask kependudukan itu sebetulnya hak masyarakat semua. Apalagi sekarang berbasis NIK. Sekolah NIK, BPJS NIK, vaksin NIK. Jadi itu yang kita lakukan untuk keperluan masyarakat,” lanjutnya.
Tindakan ini juga merupakan pergerakan untuk menyukseskan program pemerintah pusat, terkait Gerakan Bersama bagi Penyandang Disabilitas melalui Pendataan, Perekaman dan Penerbitan Dokumen Kependudukan, berupa Biodata, KTP-el dan KIA untuk Mewujudkan Masyarakat Inklusif.
“Gerakan nasional. Gerakan bersama antara Dirjen Pendidikan dan Kementerian Pendidikan. Itu yang harus kita sukseskan, kita ajarkan dengan beberapa orang. Istilahnya ”jemput bola” lah selain bujang kampung kami akan turun juga untuk disabilitas. Kalau disini kami sebetulnya ada beberapa tim, kami kan punya tim juga tim RTRW (Tim Regu Tetap Rumah warga), itu yang nantinya akan jemput bola,” tutupnya. **Lns