DERAKPOST.COM – Beredar informasi, bahwasa Tim audit Inspektorat Provinsi Riau diduga menerima gratifikasi saat melakukan audit di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Riau.
Informasi diterima wartawan ada lima orang auditor Inspektorat Riau terlibat menerima uang terimakasih itu setelah melakukan audit keuangan di salah satu dari perusahaan plat merah pada tahun anggaran 2021.
Saat ini, sanksi untuk kelima aparatur sipil negara (ASN) itu masih dalam proses. Sanksi yang akan diberikan kepada penerima ‘uang pelicin’ ini dikabarkan hanya sekadar penurunan pangkat saja.
Ketua Komisi I DPRD Riau Eddy A Mohd Yatim menyebut sanksi yang diberikan kepada para ASN timbulkan efek jera. Jika memang hanya penurunan pangkat saja, Ia menilai belum bisa mengubah kelakuan ASN yang seperti itu.
“Ini kan persoalan efek jera. Kalau ini kita lihat tidak menimbulkan efek jera dan ini akan berlanjut. Mereka juga mungkin punya standardisasi, kalau pelanggaran ini apa, pelanggaran itu apa sanksinya,” kata Eddy Yatim.
Ia ingin ada sanksi yang lebih tegas untuk para ASN yang sudah diberikan amanah menjadi auditor. Ia menyebut, sanksi ini apakah terkait pelanggaran kode etik atau sanksi sebagai ASN.
“Kita berharap sanksi yang diberikan itu menimbulkan efek jera sehingga tidak terjadi lagi,” jelasnya yang dikutip dari Cakaplah.
Lanjut dia, ketika ASN ini diberikan tugas sebagai pengawas, ada kode etik yang mengatur dalam menjalankan tugas. Kalau bertentangan dengan kemurnian dia menjalankan tugas, biasanya sanksi akan lebih berat.
Ia mencontohkan contoh kasus Sambo. Sambo merupakan polisinya polisi atau penegak aturan di instansi Polri. Sanksi lebih berat karena dia menegakkan aturan.
“Kita berharap juga seperti itu. Mereka malaikat para ASN. Malaikat salah, sanksinya lebih berat dari manusia biasa,” kata Eddy Yatim.
Ia menyebut, sanksi itu harusnya tidak hanya kepada ASN saja. Oknum BUMD yang memberikan uang terimakasih itu juga harus mendapatkan sanksi berat.
“Mestinya juga sama (sanksi). Jangan dibiarkan. Kebiasaan nanti seperti itu. Ini kan soal amanah saja. Terjadi seperti itu kan karena ada yang memberi dan menerima. Sama-sama itu,” tegasnya. **Rul