DERAKPOST.COM – Tiga pria berseragam Satpol PP mendatangi rumah Mardiana di Jalan Cipta Karya pada 19 Juni lalu. Maka hal itu, membuatnya kebingungan. Terlebih lagi disaat mereka meminta uang Rp 3 juta terkait izin mendirikan rumah kontrakan.
Parahnya lagi, tiga orang tersebut semula enggan diphoto. Namun berhasil terjepret salah seorang keluarga Mardiana tersebut. Kemudian ketiga orang itu datang dengan baju dinas Satpol PP lengkap warna coklat dan krem. Tetapi ini tanpa membawa surat tugas dan surat-surat lain.
Ketiga orang itu, langsung bertanya terkait izin pembangunan rumah kontrakan milik Mardiana tersebut. Sehingga itu membuat Mardiana bingung, dikarena tidak mengerti
soal perizinan yang dimaksud. “Mereka itu
datang bertiga, pakai baju Satpol PP, pakai
Mobil Rush. Langsung nanya ‘ada surat izin nggak. Tentunya saya bilang enggak ada,” ujar Mardiana menjelaskan.
Merasa bingung, Mardiana pun kemudian bertanya bagaimana cara mengurus surat izin. Salah satu pria itu mengaku sebagai orang lapangan dan menanyakan apakah Mardiana ingin mengurus hal izin sendiri atau secara lapangan.
“Saya bilang ‘Bagaimana kalau minta surat izin?’ Dia bilang ‘saya lapangan. Jadi ibu mau ke kantor atau lapangan’ jadi saya tanya gimana caranya,” lanjut Mardiana.
Ketiga pria tersebut kemudian meminta uang Rp 1 juta per pintu kontrakan, karena Mardiana memiliki tiga pintu kontrakan yang baru dibangun.
“Mereka bilang 1 pintu bayar Rp 1 juta. Ibu bayar Rp 3 juta (untuk 3 pintu). Kan saya bilang tidak ada uang. Terus mereka nanya ‘saya mau dengar dari ibu’, ya saya bilang hanya ada Rp 300 ribu (untuk satu pintu),” tuturnya.
Mardiana mengatakan, uang Rp 900 ribu itu diminta untuk mengurus surat-surat lapangan. Meski yakin karena mereka mengenakan seragam dinas, cucunya, Wahyu, yang saat itu mendampingi, merasa curiga karena ketiganya tidak membawa surat tugas dan menolak difoto saat menerima pembayaran.
“Mereka bilang ‘Jangan difoto pas nerima duit bang, nanti diviral-viralin’. Enggak mau itu difoto, terus sudah difoto itu minta dihapus itu sebelum pergi,” ujar Wahyu. Terkait ini dikonfirmasi pada Kepala Satpol PP Pekanbaru, Zulfahmi. Namun belum ada jawaban. (Dairul)