DERAKPOST.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Riau melaporkan bahwa pada tahun 2022, luas panen padi alami penurunan sebanyak 3,78 persen kalau dibandingkan tahun sebelumnya. Luas panen padi pada tahun 2022 mencapai sekitar 51,05 ribu hektare sementara produksi padi pada tahun 2022 juga mengalami penurunan sebanyak 1,79 persen dibandingkan dengan tahun 2021.
Plt Kepala BPS Provinsi Riau, Ajid Hajiji kepada wartawan, hari Senin (6/3/2023) mengatakan, produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 213,56 ribu ton GKG, sementara produksi beras untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 122,56 ribu ton.
Menurut hasil Survei KSA, penurunan luas panen padi terjadi pada Subround Januari−April 2023, diperkirakan mencapai 10,97 persen dibandingkan dengan luas panen padi pada Subround Januari−April 2022.
Berdasarkan data tersebut, penurunan produksi padi dan beras harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah daerah. Ajid Hajiji juga menambahkan, perlu meningkatkan produktivitas pertanian di Provinsi Riau agar tidak terus terjadi penurunan produksi padi dan beras.
“Selain itu, harus ada dukungan yang lebih besar dari pemerintah pusat untuk memperbaiki infrastruktur dan memberikan bantuan kepada petani agar produksi pertanian dapat meningkat. Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Siak merupakan wilayah yang menjadi fokus dalam meningkatkan produksi padi dan beras di Provinsi Riau,” ujarnya.
Di sisi lain, potensi kenaikan produksi padi yang cukup besar pada Subround Januari–April 2023 dibandingkan Subround yang sama pada 2022 terjadi di beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Dumai. Sementara itu, potensi penurunan produksi padi pada Subround Januari–April 2023 yang cukup besar terjadi di Kabupaten Siak, Kabupaten Rokan Hilir, dan Kabupaten Pelalawan. **Rul