DERAKPOST.COM – Penggalian kanal baru serta tanggul di pinggiran Sungai Kampar di daerah Dusun Satu Tanjung Kepayang, Desa Sungai Ara, Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan. Saat ini mengagetkan warga.
Mendapat laporan warga, Kordinator lapangan dari Gerakan Pemuda Peduli Pelalawan (GP3) Pelalawan, Juhendri, turun tangan serta sempat mengambil itu bukti gambar berupa video dan foto.
Juhendri menyebutkan, kanal sebesar 30 meter itu dikabar untuk pengairanya persawahan baru di desa itu.
“Hasil investigasi kami. Kanal sebesar 30 meter itu dikabar untuk pengairanya persawahan baru di desa itu. Tapi yang disayangkan yaitu, pihak penggali atau kontraktor tidak dapat menunjukan izin penggalian tersebut pada kami. Maka, kami duga itu merubah bentuk sungai Kampar ini tanpa dilengkapi izin dari instansi terkait,” katanya, dikutip dari okeline.com.
Katanya, dari temuan dilapangan kanal sepanjang lebih kurang 1 Kilometer ini dilaksanakan adalah dari dana CSR PT Riau Pulp and Paper (RAPP) atau APRIL Group. Anehnya lagi dalam pengerjaan itu, tidak satupun plang nama yang ada dalam lokasi ini. Maka, tentunya sangat disesali pengerjaan itu.
“Kondisi sungai sangat memprihatinkan mungkin karena tidak memiliki AMDAL. Air keruh dan di tengah sungai ini masih banyak sisa penggalian yang akan bisa membahayakan kapal disaat melintas,” katanya. Juhendri menyebutkan master plan pekerjaan ini tidak ada sama sekali, sehingga sesukanya.
Karena peduli lingkungan Juhendri telah hubungi itu pihak Kadis DLH pelalawan, Bupati Pelalawan dan Ketua DPRD. Tapi pada umumnya, keseluruhan pejabat ini mengaku tidak tahu hal proyek siluman ini. Namun dia mengatakan, dalam hal proyek itu mengapresiasi, tapi harusnya disertai dengan izin.
Kesempatan itu, Juhendri mengatakan, pihaknya mohon pakar lingkungan dan Pemkab Pelalawan untuk kiranya turun mengecek lokasi pada penggalian kanal besar di desa Sungai Ara tersebut. “KIta minta Yayasan Anak Rimba Indonesia (ARIMBI) lakukan investigasi dan serta laporkan ke Polda Riau,” ulasnya.
Menanggapi keluhan warga Sungai Ara tersebut, Kepala Suku yayasan ARIMBI, Mattheus, dikonfirmasi mengaku akan turun ke lokasi. Katanya dimana itu ada perusakan alam maka disitu akan hadir ARIMBI. Maka sebut dia, wajib laporkan seperti buat laporan perusakan sungai terdahulu terjadi di Riau. **Rul