DERAKPOST.COM – Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar merasa sangat miris karena terjadi peningkatan kasus HIV/AIDS di Bumi Melayu Lancang Kuning pada tahun 2022. Tapi tidak hanya itu. Juga mendapat informasi Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) yang dinilai menyimpang secara seksual juga tumbuh subur di Provinsi Riau.
“Saya bahkan dapat informasi, Ketua LGBT Indonesia itu berasal dari Riau. Ini sangat memalukan kita sebagai orang Melayu,” ungkap Gubernur Syamsuar ketika menyampaikan sambutan pada Gerakan Salat Subuh Berjamaah (GSSB), Ahad (20/11/2022) di Masjid Raya Nurul Wathan Provinsi Riau, Jalan Siak II, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.
Syamsuar mengatakan, mengatasi atas persoalan tersebut adalah untuk tugas bersama. Baik itu menurunkan kasus HIV/AIDS dan melawan kelompok LGBT. Karena katanya, tidak mungkin hanya dibebankan kepada pemerintah. Ulama juga punya peran yang sangat penting. Harus ada kolaborasi antara ulama dan umara.
“Jadi disini, umara melawan dengan kekuasaannya, sementara ulama bisa menyampaikan melalui ceramah pada masyarakat terkait bahaya HIV/AIDS dan LGBT, termasuk dosa besar yang akan diterima. Jangan sampai kita semua, negeri kita ini kena murka Allah SWT akibat banyaknya maksiat,” sebut Syamsuar.
Syamsuar bahkan mengaku sudah pernah sampai ke negeri Sodom, yang terletak di sebelah selatan Laut Mati, di perbatasan antara Negara Palestina dan Yordania. Diketahui itu Kota Sodom dulu diluluhlantakan Allah SWT pada zaman Nabi Luth AS akibat penduduknya yang lebih suka kepada sesama jenis alias LGBT.
“Sudah banyak negeri yang dihancurkan Allah karena LGBT ini. Jangan sampai negeri kita yang dulu dijaga dengan baik oleh para ulama, habaib para pendahulu kita, justru mendapat murka oleh Allah. Karena kita juga tak bisa menjaganya,” tukasnya.
Diketahui, sebelumnya Dinas Kesehatan Provinsi Riau melansir bahwa hingga Oktober 2022 telah ditemukan 8.034 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan di antaranya 3.711 orang sudah dalam stadium AIDS. Karakteristik temuan kasus HIV/AIDS di Provinsi Riau sudah mengarah kepada populasi umum, dengan jumlah terbesar berada di Kota Pekanbaru dengan 4.730 kasus. **Rul