DERAKPOST.COM – Indikasi hal peristiwa meninggal dunia, pekerja Mulyana Yusuf pada hari Ahad (31/12/2023) itu, hingga kini tidak ada kejelasanya. Diduga ditutupi Manager Humas PT Inti Indosawit Subur (PT IIS) dalam konteks penegakan hukum dari perusahaan dikabarkan milik Sukanto Tanoto dari APRIL Group.
Diketahui PT IIS juga disebut bagian Asian Agri yang bergerak sektor perkebunan. Tapi pasca meledak Pipa Staim Pabrik Minyak Kelapa Sawit di Buatan Satu, di hari Sabtu (23/12/2023) silam itu tidak hanya pekerja Mulyana Yusuf, tapi juga ada Rian Pratama yang kondisinya sekarang belum pulih dari kecelakaan kerja tersebut. Dikabarkan, kini di rawat di RS Efarina Pelalawan.
Terkait kejadian diatas, sudah mendekati hampir satu bulan kejadian di perusahaan yang disebut-sebut juga merupa miliknya Sukanto Tanoto ini, tak ada kejelasan hal informasi. Bahkan parahnya, yang dikutip dari Transparansi Indonesia.co.id. Hal itu,
diduga ada suap kepada wartawan pasca meledaknya Pipa Staim tersebut.
Pasalnya, diketika awak media konfirmasi kepada Manager Humas PT IIS bernama Taufik, tidak menjawab hingga hari Jumat (12/1/2024). Tapi belakangan itu,Manager Humas PT IIS yakni Robinson mengaku, ia diperintahkan Taufik sang Manager, untuk dapat menemui redaksi media ini, sebagai halnya diketerangan WhatsAppnya.
Dimana diketahui, Robinson berdomisili di Desa Bukit Agung ini, di Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak tersebut, meminta media atau wartawan tidak sebarluaskan informasi kejadian malang menimpa dua karyawan PT IIS Buatan Satu, pada Sabtu (23/12/2023) kemarin mengakibat wafat atau meningal Mulyana Yusuf, dan masih dirawat Rian Pratama di RS Efarina.
Robinson mengaku, ia diperintahkan oleh Taufik sang manager itu menemui redaksi media ini. Di dalam keterangan WhatsApp diterima redaksi Senen (15/1/2024). “Sore bang, saya adalah Robinson Humas PT IIS anggota dari Pak Taufik, kapan bisa jumpa bang?,” tulisnya Robinson. Lalu tanpa basa basi, melalui saluran telepon WhatsApp itu Robinson langsung menghubungi.
Dalam percakapan itu. Sebagaimana yang dikutip dari Transparansi Indonesia.co.id. Kata Robinson, “Ini lagi rapat pula di kantor bang rencana tadi mau ajak Abang jumpa. Kalau ngak kirim aja nomor rekening bang, ini ada titipannya dari bapak Taufik,” ucap humas PT Inti Indosawit Subur tersebut di dalam percakapan via WhatsApp.
Sebagaimana hal, diberitakan sebelumnya. Indikasi pada peristiwa meninggal Mulyana Yusuf, dihari Ahad (31/1/2023), diduga ada hal ditutupi oleh pihaknya Manager hingga Humas PT IIS didalam konteks penegakan hukum. Seperti halnya pengakuan istri dari
Mulyana Yusuf, bahwasa dirinya tak boleh memberi informasi apapun kepada orang lain dalam hal kejadian tersebut.
Pasalnya, Istri Mulyana Yusuf menjelaskan, sewaktu suaminya dirawat di Rumah Sakit itu, ada pihak PT menekan dia bahwa tidak diboleh memberi informasi pasca meledak Pipa Staim Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT Inti Indosawit Subur Buatan Satu, kejadian Sabtu 23 Desember 2023 kepada siapapun itu, termasuk pada wartawan.
“Saya tidak diboleh memberikan informasi oleh pihak PT (perusahaan) bentuk apapun kepada orang lain terkait kejadian meledak Pipa Staim Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT Inti Indosawit Subur Buatan Satu. Itu saat suami saya ini masih dirawat di RS Efarina. Karena, saya waktu itu yang dalam kondisi kalud, saya tidak tau siapa berbicara pada saya,” ucap istri Mulyana Yusuf. (Rul)