DERAKPOST.COM – Hutan mangrove yang sudah jelas di lindungi pemerintah Indonesia, malah di jadikan ajang bisnis oleh para pengusaha dan mafia lahan di Kota Batam.
Seperti pantauan media ini, hari Kamis (1/12/2022), bersama sejumlah media lainya turun ke lokasi untuk mengecek adanya informasi kegiatan itu. Ternyata benar adanya kegiatan cut & fill di tepi pantai yang mengakibatkan kerusakan mangrove yang sangat parah dan juga mengkhawatirkan para nelayan daerah tersebut, khususnya pada Galang Baru Jembatan 6.
Diketahui, Presiden Jokowi ini beberapa kali datang ke Batam, dengan tujuannya melestarikan hutan mangrove di daerah ini. Jokowi turun ke lapangan, untuk hal menanam mangrove bersama warga di wilayah Galang dan sekitarnya, dikarena hutan mangrove besar manfaatnya bagi ikan dan biota laut untuk dapat mencari makanan dan berkembang biak.
Hasil wawancara investigasi media ini kepada salah satu pengawas yang saat itu di lapangan lokasi, mengatakan, hal lokasi ini pemiliknya adalah berinisial A yang juga pemilik THM di Kota Batam ini. Mengenai legalitas lahan tersebut kata pengawas lapangan, hanya surat alashak.
Terkait ini dikonfirmasi kepada pemilik lokasi penimbunan hutan mangrove itu belum berhasil didapatkan keterangan.
Sampai berita ini di upload, tidak dapat ditemui. Bahkan, media ini akan segera berkoordinasi dengan pihaknya instansi Dinas Lingkungan Hidup (DLH), bahkan dengan BP Batam tentang lahan Galang baru tersebut. **Sas