Ditanyakan Soal Casis Akpol Polda NTT Banyak dari Wilayah Lain, Ini Respon Kapolda

DERAKPOST.COM – Viral video di Medsos, yang memperlihatkan daftar nama Calon Siswa (Casis) Akademi Kepolisian (Akpol) di Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah lulus seleksi.

Hal itu jelas dalam unggahan akun TikTok @laurensiuslebatuk, terlihat ada 11 nama casis Akpol dari Polda NTT yang disebut akan dikirim ke Mabes Polri. Yang dikutip dari Tribunnews. Nama-nama itu menjadi sorotan netizen, yang dikarena mayoritas dianggap bukan putra asli Provinisi NTT.

Adapun 11 Casis Akpol adalah Yudhina Nasywa Olivia (Wanita), Arvid Theodore Situmeang, Reynold Arjuna Hutabarian, Mario Christian Bernalo Tafui, Bintang Lijaya, Ketut Arya Adityanatha, Brian Lee Sebastian Manurung, Timothy Abisai Silitonga, Muhammad Rizq Sanika Marzuki, Madison Juan Raphael Karna Silalahi, dan Lucky Nuralamsyah.

Menanggapi tersebut, Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga dikonfirmasi menjelaskan, bahwasa penerimaan siswa Akpol, Bintara, hingga Tamtama Polri telah melalui mekanisme berlaku. “Saya selaku Kapolda tidak bisa meintervensi atau juga mempengaruhi hasil yang dilaksanakanya  oleh panitia,” katanya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy menyatakan bahwasa proses rekrutmen dilakukan secara terbuka dan transparan. Ujarnya, lulusan SMA/SMK yang memenuhi syarat bisa mendaftar ke Polres. Tentu, proses seleksi administrasi yang dilakukan secara berjenjang di tingkat Polres dan Panda Polda NTT.

Ariasandy menambahkan, selama proses rekrutmen berlangsung, pengawasan ketat dilakukan baik dari internal serta eksternal Polri. “Selama pelaksanaan proses, semua tahapan diawasi secara ketat pengawas internal (Itwasda dan Propam) dan bahkan itu pengawas eksternal berbagai kalangan,” sebutnya.

Dia menjelaskan, bahwa setiap tahapan tes dilakukan secara transparan dengan sistem one day service, di mana hasilnya langsung diumumkan pada hari itu juga. “Ujian psikologi dan akademik dilakukan yang menggunakan sistem CAT dengan fasilitas laboratorium komputer sejumlah sekolah di Kota Kupang,” ucapnya.

Ariasandy menegaskan, bahwasa panitia tidak bisa mengubah hasil perolehan nilai itu, karena sudah diolah dalam sistem dan peserta juga mengetahui nilai tiap selesai tahapan pendaftaran. Sebab seluruh hasil tes langsung ditayang dan ditandatangani oleh peserta serta pengawas. Setiap habis pelaksanaan tes, peserta juga dipersilakan mengisi survei kepuasan dilakukan secara terbuka. (Dairul)

AkpolCasisNTT
Comments (0)
Add Comment