DERAKPOST.COM – Momentum Hari Jadi ke-65 Provinsi Riau, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau koordinasi Gubernur Riau dengan bupati/walikota di Provinsi Riau dapat ditingkatkan.
Koordinasi yang baik antar kepala daerah di Riau diharapkan KNPI Riau dalam membawa dampak positif bagi pembangunan maupun kesejahteraan masyarakat 12 kabupaten/kota se-Riau.
“Momentum Hari Jadi ke-65 Provinsi Riau tahun 2022, kami KNPI Riau minta koordinasi bupati/walikota dengan Gubernur Riau atau Gubernur Riau dengan bupati/walikota harus sejalan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Riau kedepan, serta mengatasi masalah klasik di Bumi Lancang Kuning ini,” kata Ketua KNPI Provinsi Riau, Fuad Santoso kepada CAKAPLAH.com, Ahad (7/8/2022).
Fuad mengatakan, komitmen masyarakat Riau tertuang dalam visi dan misi riau 2020 kemudian diperpanjang menjadi 2025 menyatakan, bahwa “Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam Lingkungan Masyarakat yang Agamis, Sejahtera Lahir dan Batin, di Asia Tenggara Tahun 2025”.
“Visi dan misi ini harus tetap menjadi komitmen semua pihak untuk mewujudkannya. Karena itu kepala daerah di Provinsi Riau harus kompak mewujudkan visi dan misi itu,” ujarnya. Apalagi, lanjut Fuad, di Riau sendiri tiga isu klasik dari masa bermasa belum teratasi, dan itu buruh kerjasama antar gubernur dan bupati/walikota se-Riau.
Pertama, isu Sumber Daya Manusia (SDM), kedua infrastuktur dan ketiga kehadiran perusahaan belum mampu secara maksimal memberikan manfaat bagi masyarakat Riau.
Namun persoalan lain, kata Fuad, di dalam kondisi pandemi Covid-19 beransur-ansur mulai berlalu. Belakangan masyarakat mengalami masa sulit akibat pandemi.
“Saatnya ekonomi kita bangkit pasca badai pandemi dengan cara semua pihak sesuai dgn tanggung jawab dan peran berbuat untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Karena itu, pradigma baru peningkatan ekonomi masyarakat harus dilakukan pemerintah,” paparnya dikutip dari Cakaplah.
Menurut Fuad, selama ini Riau yang dikenal kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA), baik minyak maupun sawit tidak bisa diandalkan. Untuk itu, pemerintah harus mulai mencarikan alternatif sumber ekomomi baru bagi masyarakat, salah satu alternatifnya adalah potensi parawisata Riau.
“Riau memiliki potensi wisata tentang kebudayaan Melayu (sejarah, peninggalan berbentuk benda dan tidak benda), keindahan alam dan event yang menjadi agenda parawisata. Pemerintah harus fokus dengan alternatif ekonomi baru bagi masyarakat dan juga bisa menghasilkan PAD bagi pemerintah daerah,” tukasnya. **Rul