Hasil KTT Khusus ASEAN-AS Pertama di Washington

 

JAKARTA, Derakpost.com- Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi sebut hasil pernyataan bersama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Amerika Serikat (AS) yang pertama kali digelar di Washington, AS pada Kamis dan Jumat (12-13/5/2022). KTT yang dihadiri para pemimpin ASEAN dan Presiden AS Joe Biden menghasilkan sebuah ASEAN-US Joint Vision Statement.

“Sebagai koordinator, Indonesia memimpin proses perundingan joint vision statement ini,” ujar Retno dalam pengarahan virtual, Sabtu (14/5/2022).

Retno menjelaskan bahwa KTT Khusus ini secara prinsip berhasil menyepakati peningkatan kemitraan ASEAN dan AS dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif. Sementara itu menyoal pembahasan detail mengenai kemitraan ini akan dilanjutkan dan direncanakan diluncurkan pada KTT ASEAN-AS November 2022.

Retno mengungkapkan bahwa joint vision statement ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor strategis. Pertama, penguatan kerja sama pemulihan pandemi dan keamanan kesehatan guna memperkuat resiliensi atau ketahanan kesehatan kawasan.

Hal ini didapat melalui program ASEAN-US Health Future Initiative. Dalam hal ini, lanjutnya, bahwa AS mendukung ASEAN untuk menguatkan kapasitas manufaktur berkelanjutan untuk produk medis penting serta riset bersama.

Kedua, peningkatan kerja sama ekonomi dan konektivitas untuk memfasilitasi penguatan rantai pasok dan konektivitas kawasan untuk peralatan medis, obat-obatan, vaksin, komoditas pertanian. Kemudian mendorong pemajuan transportasi berkelanjutan termasuk kendaraan listrik serta memperkuat kapasitas cyber security dan pemajuan literasi digital yang inklusif.

Ketiga, Retno mengatakan, bahwa Joint Vision Statement memuat peningkatan kerja sama perubahan iklim. Melalui program US-ASEAN Climate Future dialokasikan dana untuk mendukung implementasi Nationally Determined Contribution (NDC) dari negara-negara ASEAN

Nationally Determined Contribution (NDC) dari negara-negara ASEAN. “Selain itu juga didorong kemitraan publik swasta untuk mendukung percepatan transisi energi bersih antara lain melalui skema financing blended finance dan transfer teknologi,” sebut Retno.

Keempat, peningkatan kerja sama pendidikan termasuk penguatan kolaborasi universitas dan perusahaan. Melalui program Billion Future dialokasikan untuk peningkatan pembangunan pendidikan, pelatihan guru dan promosi pengarusutamaan gender.

Kelima, peningkatan kerja sama maritim melalui ASEAN-led mechanism dalam bentuk memperkuat koordinasi antar lembaga terkait, termasuk lembaga penegak hukum maritim. Ini bisa ditingkatkan melalui kolaborasi untuk meningkatkan kesadaran domain maritim, pencarian dan penyelamatan, keamanan maritim dan untuk mengekang Illegal, unreported, and Unregulated (IUU) fishing.

Retno mengatakan, kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pertemuan khusus ASEAN-AS diharapkan dapat memperkuat kerja sama konkret antara ASEAN dan AS demi menjaga atau demi berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas hingga kemakmuran kawasan Indo Pasifik.

“Keseluruhan rangkaian acara berjalan dengan lancar, diskusi dilakukan secara sangat terbuka dan diskusi atau pertemuan yang dilakukan tidak hanya dilakukan dengan pemerintah tetapi juga dengan kongres dan juga kalangan bisnis,” tukas Retno. **Rul

aseankhususKTT
Comments (0)
Add Comment