DERAKPOST.COM – Beberapa hari ini DPRD Komisi II menggelar rapat ataupun hearing dengan mitranya. Namun dihelat itu secara tertutup. Yakni diketahui rapat itu sejak hari Senin dan juga Selasa, dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit serta perusahaan Hutan Tanam Industri (HTI) di provinsi ini.
Terkait agenda rapat tertutup itu, tentunya menjadi sorotan para pihak, yaitu akan hal keterbukaan informasi. Apalagi agenda itu membahas yang tidak berkaitan keamanan negara. Karena menurut para pihak, bahwa tak boleh dilakukan, apalagi itu berkaitanya informasi publik. Kecuali, hal-hal berkaitan pada keamanan negara.
Menyikap hal yang demikian. Ketua Komisi II DPRD Riau Adam Syafaat, ketika dimintai tanggapan agenda rapat tertutup bersama pihak perusahaan perkebunan sawit, serta perusaahan HTI se – Provinsi Riau tersebut mengatakan, ini karena pertemuan dihadiri oleh orang perusahan yang datanya belum akurat disampaikan itu.
“Karena hal pertemuan dihadiri oleh orang perusahan yang datanya itu belum akurat. Maka, kami Komisi II belum bisa membuka untuk umum. Hal itu supaya nanti tak salah informasi di masyarakat. Sabar, ada waktu yang tepat untuk hal menyampaikan hasil secara terbuka,” sebut Adam dalam pesan singkat kepada media.
Sebelumnya ini diberitakan. Rapat tertutup ditaja Komisi II DPRD Riau mendapat kritik seperti disampaikanya Walhi. Yakni sangat menyesalkan Komisi II DPRD Riau menaja rapat tertutup dengan puluhan pengusaha perkebunan sawit baru-baru ini. Harusnya, tidak demikian, apalagi untuk kepentingan masyarakat daerah ini.
Hal itu disampaikan Ahlul Fadli yang selaku Manajer Kampanye dan Pengarusutamaan Keadilan Iklim Walhi Riau. Dia menegaskan langkah dari DPRD Riau menggelar agenda rapat atau pertemuan dengan cara tertutup bersama dengan puluhan pihak pengusaha perkebunan sawit tersebut tak benar. Yang harusnya tak demikian.
Ahlul mengatakan, yang apalagi di gedung seharusnya menjadi tempat rakyat itu bisa mendapatkan kejelasan. Kalau itu tertutup, katanya, masyarakat bisa menduga ada hal yang disembunyikan. Ahlul menambahkan, permasalahan sektor perkebunan sawit di Riau, ini masih jauh dari sebagaimana yang diharapkan bersama. (Dairul)