DERAKPOST.COM – Pemadamanya listrik bergilir selama 20 hari di Pulau Bengkalis, segera berlaku. Hal itu menjadi pertanyaan masyarakat, serta berkeluh dengan kondisi demikian.
Tetapi dalam hal ini, PT PLN (Persero) ULP Bengkalis mengumumkan akan melakukan pemadaman bergilir itu sebagai bagian dari upaya pemeliharaanya pembangkit listrik di sistem isolated Pulau Bengkalis, yang juga bertujuan untuk menjaga keandalan suplai listrik, terutama pada saat beban puncak.
Pemeliharaan pembangkit itu, berdampak pada pengurangan suplai daya ini dimulai pada Kamis (5/9/2024). Manager PT PLN (Persero) ULP Bengkalis, M Ashqalany Aulia Rahman, mengungkapkan bahwa pemadaman bergilir akan diberlakukan setiap hari dari pukul 16.00 hingga 23.00 WIB.
“Langkah ini sangat diperlukan karena kami sedang melakukan pemeliharaan mesin pembangkit yang penting untuk menghindari kerusakan fatal di masa mendatang. Kami akan memaksimalkan pemadaman ini agar suplai daya segera kembali normal,” ujar Askal, sapaan akrab Ashqalany.
Pemadaman tersebut dijadwalkan bergilir di berbagai wilayah Pulau Bengkalis, dan pelanggan diimbau untuk bersiap dengan langkah antisipasi, seperti meoperasikan genset jikalau itu memungkinkan. Durasi pemadaman, sebutnya, itu dapat berubah sewaktu-waktu tergantung kondisi cuaca serta situasi teknis di lapangan.
“Kami sangat mengerti bahwa pemadaman listrik ini mungkin juga akan menimbulkan ketidaknyamanan konsumen. Tapi langkah ini, juga sangat penting untuk memastikan suplai listrik ini kondisi tetap stabil di masa mendatang,” tambah Askal.
Diketahui, langkah dilakukan PLN ditengah persiapannya masyarakat Pulau Bengkalis menyambut Pilkada Serentak. Pemadaman itu, berlangsung pada jam-jam sibuk dinilai dapat mempengaruhi aktivitas masyarakat, termasuk persiapan logistik Pilkada. Tetapi dalam hal ini, PLN memastikanya berupaya menjaga agar suplai listrik tetap memadai selama masa-masa krusial menjelang hari pemungutan suara.
“PLN ULP Bengkalis berharap masyarakat dapat bersabar dan memahami pentingnya pemeliharaan ini demi keandalanya suplai listrik di masa depan. Jika tidak melakukan pemeliharaan ini sekarang, maka risikonya jauh lebih besar dan makin dapat merusak seluruh sistem pembangkit. Kondisi dapat akan berdampak lebih buruk bagi semua pihak,” tegas Askal. (Erman)