PEKANBARU, Derakpost.com- Catatan terkait selama tiga tahun kepemimpinan Syamsuar – Edy Natar Nasution ini, pada Februari mendatang dipapar Ade Hartati Rahmat.
Anggota Komisi V DPRD Riau ini bahkan menganalogikan ibarat membaca buku yan berjudul Riau, di halaman pertama dirinya membuka ada bab pendahuluan diartikan sebagai visi misi Gubernur yang penuh harapan dan impianya bagi Riau.
“Selanjutnya di bab setelahnya secara teoritis dan teknoratik, disusun sebuah rancangan yang secara komprehensif menghimpun semua rencana program dan kegiatannya untuk pencapaian visi misi. Dalam perencanaan tersebut tentu harus memperhatikan kebutuhan nyata dirasakan masyarakat,” katanya.
Apalagi saat ini, ditengah ekonomi sulit, di masa pendemi, ujarnya, ini sederhana yang ingin dirasakan masyarakat adalah bagaiman gubernur juga sebagai kepala daerah serta sebagai utusan perwakilan pemerintah pusat, mampu menguatkan program pusat dalam hal pengendalian harga sembilan bahan dasar pokok.
Kemudian, di bab selanjutnya yang akan bercerita berbagai kisah nyata dan serta kondisi riil lapangan butuh penyelesaian secara teknis. Seperti hal insfrastruktur belum merata, pendidikan ini masih jauh dari harapan, kemudian tentang fasilitas kesehatan yang masih jauh harapan.
Katanya, tak hanya itu, tidak sejalannya program pengentasan kemiskinan dan kondisi yang ada tidak menyentuh pada subjek atau orangnya itu secara merata, sehingga ini sulit mengurai persoalan di lapangan.
“Dari data DinkeS, ada 2,5 juta penduduk Riau masuk program PBI APBN. Artinya seharusnya tidak lagi ada di masyarakat Riau tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, ekonomi yang sulit di tengah pendemi yang memicu tingginya angka penggangguran akibat PHK, dan angka penggangguran lulusan sekolah,” sebut Ade Hartati.
Bab selanjutnya dari buku dengan judul Riau, lanjut Ade, tentu yang seharusnya berisikan agenda tata laksana dan juga kelola dari hasil visi, misi rencana yang sudah disusun. Namun, secara pribadi dirinya membaca bahwa Riau ini belum menyentuh target apapun hal memulai mewujudkan mimpi sudah dibangun di awal.
Politisi PAN ini mengatakan, bukan itu berarti catatannya ini disebut sebagai kegagalan dari Syamsuar – Edy, karena masih ada waktu 2 tahun lagi dengan berbagai catatan tersebut untuk fokus pada pembangunan yang menyentuh langsung masyarakat. Ade Hartati juga menyinggung rencana pembangunan tower oleh Pemprov Riau.
“Pembangunan dilakukan diharapkan bisa memiliki dampak nyata di tengah masyarakat. Makanya, pembangunan itu harus sesuai kebutuhan rill. Sudah banyak proyek mercusuar di Riau yang saat ini hampir menjadi tugu kenangan untuk satu moment,” tukasnya. **Rul