DERAKPOST.COM – Tahun 2022, maka realisasi pendapatan negara di wilayah Provinsi Riau tembus angka Rp34,38 triliun atau 109,38 persen dari pagu anggaran Rp31,43 triliun. Angka ini mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan tahun 2021.
Hal ini disampaikan Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau, Ismed Saputra dalam press release kinerja APBN Perwakilan Kemenkeu Provinsi Riau tahun 2022 Rabu (25/1/2023). Ia mengatakan angka ini tumbuh 25,54 persen (Year on Year).
“Angka tersebut dengan komponen penerimaan pajak sebesar Rp19,50 triliun, tumbuh sebesar 36,99 persen (yoy), penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp13,72 triliun, tumbuh sebesar 12,76 persen (yoy), dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp1,16 triliun, tumbuh sebesar 17,77 persen (yoy),” ujar Ismed, Rabu (25/1/2023).
Sementara untuk belanja Kementerian/Lembaga mengalami penurunan sebesar Rp 84,59 M (-1,07%). Realisasi Pemerintah Pusat di Provinsi Riau mencapai Rp7,79 triliun dari pagu Rp8,15 triliun, terdiri dari realisasi belanja pegawai Rp3,2 triliun, belanja barang Rp2,9 triliun, belanja modal Rp1,7 triliun, dan belanja sosial Rp 29,71 miliar.
Adapun untuk kendala realisasi antara lain adalah kesenjangan kapasitas SDM pengelola keuangan, besarnya nilai outstanding kontrak dan tingginya pagu blokir pada Satuan Kerja K/L, kegiatan yang tidak dilaksanakan sampai akhir tahun, perubahan kontrak single year ke multi years.
“Selanjutnya adanya kegiatan nasional yang terbit pagunya di akhir triwulan III, ketersediaan barang/jasa sesuai TKDN 40%, komitmen penyedia barang/jasa dalam penyelesaian pekerjaan, serta adanya penyesuaian harga terkait inflasi dan kenaikan harga BBM,” ungkapnya.
Dalam keterangan pers. Lanjut Ismed, adapun untuk realisasi belanja infrastruktur tahun 2022 berupa Pembangunan Jembatan Nilo (sepanjang 26 m senilai Rp12,69 M), Preservasi dan Pemeliharaan Rutin Jalan (sepanjang 741,97 km senilai Rp357,731 M).
Kemudian Pembangunan Pelabuhan Mengkapan dan Bandar Sri Junjungan (senilai Rp 16,4 M), Pembangunan Dermaga Penyeberangan Sagu-Sagu Lukit, Pada Lintas Penyeberangan Pulau Padang – Mengkapan Pulau Sumatera Tah (senilai Rp10 M).
Pembangunan Gedung Kelas Baru Lingkup Kemenag (sebanyak 5 unit senilai Rp 17,04 M), Pembangunan Gedung STAIN Bengkalis (sebanyak 2 unit senilai Rp27,64 M), Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Sekolah Rp 52 M.
“Selanjutnya adalah revitalisasi Dana, Pembangunan Pengaman Pantai Pulau Terluar, Pengaman Tebing dan Pengaman Sungai Rp191 M, Revitalisasi UPPKB Muara Lembu, Pekerjaan Marka Jalan, Subsidi Operasional Angkutan Perintis senilai Rp 108,91 M dan juga Optimalisasi SPAM Tembilahan, Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun, Sanitasi senilai Rp 17 M,” ujarnya. **Rul