DERAKPOST.COM – PT Pertamina Patra Niaga mencatat hingga akhir Juli 2022, realisasi distribusi Pertalite di wilayah Provinsi Riau sudah mencapai 593.445 Kiloliter atau 74 persen dari kuota di tahun 2022.
Dengan jumlah kuota itu diperkirakan stok Pertalite hanya sanggup bertahan hingga akhir Oktober 2022 saja. Meskipun pengajuan kuota tambahan sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi, namun masih belum ada keputusan dari pemerintah pusat.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau, Eva Refita mengaku sudah melakukan upaya maksimal dengan mengusulkan permintaan penambahan kuota.
“Kan kita sudah mengusulkan, kita juga sudah berkoordinasi dengan direkturnya, dan direktur mengatakan, belum ada kepastian dengan penambahan itu. Itu regulasi kan di pusat. Kita hanya dorong dengan permintaan penambahan kuota. Dan ini berlaku seluruh Indonesia,” kata Eva.
Dengan sudah didorongnya penambahan kuota tersebut, kata Eva, tinggal lagi menjaga asupan distribusi di tiap SPBU.
“Kia sudah dorong, tinggal jaga asupan aja lagi, dan itu kerjanya Pertamina. Karena upaya sudah kami lakukan. Biasanya di Bulan Oktober atau November tiap tahun diketahui penambahannya setiap tahun,” tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mencatat hingga akhir Juli 2022, realisasi distribusi Pertalite di wilayah Provinsi Riau sudah mencapai 593.445 Kiloliter atau 74 persen dari kuota di tahun 2022.
Informasi ini disampaikan Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Sumatra Bagian Utara Agustiawan, Jumat (12/8/2022). Ia mengatakan saat ini kuota yang tersisa hingga akhir tahun tinggal 209.618 Kiloliter.
“Hingga akhir Juli kuota sudah terealisasi 74 persen,” ujarnya. Ia mengatakan dengan jumlah kuota tersebut, perkiraan Pertalite hanya sanggup bertahan hingga akhir Oktober 2022 saja. **Rul