DERAKPOST.COM – Hujan deras daerah ini, pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang ternyata mulai merendam jalan dan pemukiman penduduk. Sehingga ini
aksesnya warga di Pelalawan terendam banjir.
Informasi diterima, sejumlah daerah di Langgam, Pelalawan, yang terendam air itu sejak beberapa hari terakhir. Bahkan ketinggiannya air telah mencapai 68 cm, sudah merendam puluhan rumah warga serta satu unit sekolah dasar.
Kapolsek Langgam Iptu Alferdo Kaban mengatakan akses jalan darat yang tidak dapat dilalui adalah jalan lintas Lubuk Ogung Sei Kijang menuju ke Kelurahan Langgam.
“Termasuk Jalan Pemda penghubung jalan koridor RAPP tujuan ke Pangkalan Kerinci, Pelalawan. Dua koridor tersebut tak dapat dilalui kendaraan roda dua dan empat,” ujar Edo.
Saat ini transportasi dari Pangkalan Kerinci menuju ke Langgam hanya bisa dilalui dari Jalan Koridor RAPP. Lalu menggunakan ponton untuk penyeberangan.
Hanya saja koridor PT RAPP akan ditutup mulai besok karena debit air terus naik. Untuk itu, masyarakat yang akan melintas harus memutar dari Kuantan Singingi atau Kampar.
“Besok kalau ponton sudah ditutup warga yang mau ke Kerinci harus mutar melalui Kuantan Singingi dan Kampar. Itu masuk ke arah Gunung Sari dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam,” kata Edo.
Akses jalan menuju Pekanbaru atau ke Pangkalan Kerinci saat ini menyeberang menggunakan ponton. Sehingga terjadi antrian panjang karena setelah pintu waduk PLTA Koto Panjang dibuka terjadi penambahan ketinggian drbit air.
“Pasca bukaan pintu air pelimpah waduk PLTA Koto Panjang menjadi 110 Cm diperkirakan dalam beberapa hari ke depan kenaikan debit air akan terus meningkat. Sehingga PT RAPP akan menghentikan sementara operasional ponton pada hari Kamis besok mulai pukul 00.00 WIB,” katanya.
Malihat sejumlah wilayah terendam banjir, Edo dan sejumlah personel langsung turun ke lokasi. Mereka membantu warga sekitar yang melintas dengan memberi panduan serta imbauan.
“Kita telah memberikan imbauan dan juga bantuan kepada masyarakat yang melintas. Untuk yang terdampak juga kita salurkan bantuan,” kata Edo. (Ait)