MP, SIAK – Jelang pelaksanaan Pilkada serentak 9 Desember 2020, Polres Siak menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di lapangan sepak bola Kampung Dayun Kecamatan Dayun, kemarin (28/11/2020).
Skenario pengamanan seolah olah terjadi rusuh massa pada saat Pilkada nanti. Diperagakan
salah satu kelompok pendukung pasangan calon (paslon) yang tidak terima dengan hasil penghitungan suara.
Bentuk protes mereka dilakukan dengan cara unjukrasa ke Kantor Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Menghadapi situasi ini, personil Polres Siak pun melakukan tugasnya guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Mulai dari menurunkan negosiator berlanjut menurunkan personil pengendalian masa (Dalmas) yang melibatkan seluruh personil Polres Siak dari setiap satuan.
Negosiasi menemukan jalan buntu hingga diturunkan mobil water canon dan pasukan bermotor untuk mengurai masa yang disimulasikan anarkis.
Simulasi Sispamkota dengan sandi “Ops Mantap Praja Lancang Kuning Siak 2020” disaksikan oleh undangan dari Forkopimda kabupaten dan penyelanggara Pilkada, komisioner KPU dan Bawaslu serta masyarakat sekitar.
Menurut Kapolres Siak AKBP Doddy F. Sanjaya, simulasi ini sebagai bentuk kesiapan pihaknya dalam pelaksanaan Pilkada nanti.
“Ini untuk mempersiapkan diri dalam pengamanan setiap tahapan dan rangkaian proses pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Siak nanti, mulai dari tahapan pemungutan suara hingga pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan,” tuturnya.
Kapolres Siak menambahkan, pengamanan Pilkada ini berbeda pada periode yang lalu. Kali ini selain menjaga situasi tetap aman dan kondusif, Polri juga dituntut untuk memastikan tidak terjadinya penyebaran Pandemi Covid-19.
“Saya berharap seluruh personil benar benar siap dalam melakukan pengamanan Pilkada Siak. Menjaga situasi tetap aman dan kondusif selama proses pesta demokrasi ini berlangsung, mulai dari pencoblosan sampai pada pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terpilih nanti, ” kata Doddy lagi. * (red)