Kapolsek Koto Gasib Bantah Kasus Penganiayaan Berlatar Belakang Politik

MP, KOTO GASIB — Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan membantah kasus penganiyaan terhadap timsukses pasangan calon (Paslon) nomor urut 1 Siak, Sayed Abubakar A Aseggaf-Reni Nurita (SADAR), Muhammad Wahyudi dilatarbelakangi masalah politik.

Kendati dalam pengakuan korban melalui pesan WA-nya, Wahyudi yang akrab disapa Yudi ini dianiaya ketika hendak memesan kayu untuk tegakan baleho SADAR.

Bantahan itu disampaikan Kapolsek Koto Gasib Suryawan melalui siaran pers yang diterima MP, Selasa malam (20/10/2020).

Dalam rilis itu disebutkan, ternyata perkelahian dua pemuda Rio Anggara dengan Yudi, sehingga penyebabkan pelipis Yudi luka berdarah , tidak ada kaitannya dengan politik.

Sebagaimana diceritakan Yudi di Polsek Koto Gasib, siang itu, tepatnya Senin (19/10/2020) dia hendak memesan kayu. Di perjalanan dia bertemu dengan Rio anggara.

Hubungan kami memang sedang kurang baik, ada permasalahan pribadi di antara kami berdua. Jadi saat bertemu itu, kami adu mulut, berujung pada perkelahian,” jelas Yudi.

Karena pelipis luka, usai berkelahi, menurut Yudi dia langsung ke Polsek Koto Gasib. Jadi dia tidak tahu menahu masalah pemberitaan yang mengait-ngaitkan dengan politik.

“Saya tidak ada wawancara atau ditanya siapapun. Sesampai di Polsek, kami didamaikan dan saat ini permaslahannya sudah selesai. Kami sudah sudah berdamai,” jelas Yudi.

Sementara menurut Rio Anggara, saat dia dan Yudi berkelahi, Yudi tidak melakukan perlawanan.

“Hal itu yang membuat wajahnya luka. Dia terjatuh,”

Saat ini menurut Rio yang berdiri di samping Yudi, permasahan keduanya sudah selesai.

Kami sudah baikan. Kami kembali berteman. Kami tidak berpolitik. Berita yang mengatakan kami berkelahi karena politik itu hoaks,” ungkap keduanya bersamaan.

Selanjutnya Yudi dan Rio bersalaman. Dan bersedia difoto sebagai bukti bahwa mereka benar-benar sudah tidak ada masalah.

Sementara Kapolsek Koto Gasib Ipda Suryawan membenarkan hal itu. Menurutnya kasus itu murni urusan pribadi yang berujung pada perkelahian. Tidak ada kaitannya dengan politik.

“Jadi saya memastikan keduanya berkelahi karena urusan pribadi bukan karena politik,” jelas Kapolsek Suryawan. (rilis)

penganiyaanPolsek Koto GasibSADAR
Comments (0)
Add Comment