DERAKPOST.COM – Hari ini Rabu, sidang lanjutan kasus dugaan penganiayaan yang menjerat selebgram Cut Salsabila kembali ditaja Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru. Rabu (5/2/2025). Agenda persidangan kali ini adalah pemeriksaan saksi, termasuk ayah terdakwa, ayah sambung korban, serta kakak korban, Sandi.
Didalam persidangan, ayah Cut Salsabila mengaku telah berupaya menempuh jalur damai, namun pihak korban tak memberi respons yang diharapkan. Ia menyesalkan bahwa hingga kini keluarga korban tidak pernah hadir dalam pertemuan yang telah diinisiasi untuk mediasi.
“Saya pribadi ingin masalah ini diselesaikan secara damai. Bagaimanapun mereka tetap anak-anak kita. Saya melihat ini hanya pertengkaran remaja yang seharusnya bisa diselesaikan baik-baik,” ujar ayah terdakwa di hadapan majelis hakim. Ia juga menyebutkan bahwa Sandi, kakak korban, sudah menyerah dalam upaya mediasi antara kedua keluarga.
Sementara itu, ayah sambung korban mengungkapkan bahwa AHM (18) memang memiliki kebiasaan malas sekolah. Bahkan, menurutnya, korban pernah mengirim surat kepada guru bimbingan konseling (BK) di sekolah, mengakui bahwa perilakunya dipengaruhi oleh hubungan dengan sang ibu.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Sandi, yang menyebut adiknya telah beberapa kali pindah sekolah karena kurangnya minat dalam belajar.
“Adik saya memang tidak terlalu suka sekolah sejak SD. Dia sudah pindah sekolah empat kali. Ketika saya menegurnya, dia hanya bilang malas sekolah dan merasa tidak perlu sekolah karena sudah punya banyak uang,” terangnya.
Dalam sidang sebelumnya, korban AHM memberikan kesaksiannya terkait dugaan penganiayaan yang terjadi di sebuah kafe di Mall SKA pada 13 Desember 2023. Ia mengaku disiram air oleh Cut Salsabila sebelum terjadi perkelahian yang menyebabkan luka di wajah dan tangannya.
Ibu korban yang turut dihadirkan dalam persidangan sebelumnya menyatakan bahwa insiden tersebut berdampak besar pada kondisi psikologis anaknya. “Anak saya mengalami trauma berat, sering menangis, tidak mau sekolah, dan sekarang harus menjalani terapi psikologis,” bebernya.
Di sisi lain, Cut Salsabila dalam persidangan membantah sebagian tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia menilai kejadian tersebut sebagai perkelahian, bukan penganiayaan.
“Saya tidak merasa menganiaya, ini hanya pertengkaran biasa. Saya juga sudah mencoba meminta maaf, tapi pihak korban tidak merespons,” kata Cut Salsabila di hadapan majelis hakim. Dan sidang akan kembali dilanjutkan pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi tambahan. (Ferry)