Kawasan Hutan di Koto Garo Ditlrambah, DLHK Riau Pasang Pengumuman Ancam Tindak Para Perambah

 

DERAKPOST.COM – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Riau, menyegel kawasan hutan yang berada di Desa Koto Garo, Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar.

Sub Koordinator Penegakkan Hukum (Gakkum) DLHK Riau Agus Suryoko mengatakan pihaknya telah melakukan penyegelan kawasan hutan di Kota Garo. Penindakan itu dilakukan pada Kamis 5 Oktober 2023.

“Kami lakukan penyegelan karena ada pihak yang melakukan penggarapan di kawasan hutan di Kota Garo,” kata Agus kepada wartawan. Ia menjelaskan, ada penyegelan itu berawal sebab pihaknya menerima informasi bahwa telah terjadi pembukaan kawasan hutan.

Atas informasi itu DLHK Riau bersama Polres Kampar, melakukan pengecekan. Saat itu sambungnya, sudah ditemukan dugaan tindak pidana perambahan kawasan hutan. Di sana ditemukan ada pondok kerja, dan ada orang bekerja di sana.

Kemudian tim juga menemukan alat berat di dalam kawasan tersebut. Namun, tidak ada yang mengaku pemilik alat berat, sehingga alat dikeluarkan dari kawasan hutan. “Alatnya tidak kami sita karena saat itu dia tidak sedang bekerja, dan alatnya rusak,” lanjutnya.

Agus menegaskan bahwa kawasan itu berada pada titik koordinat kawasan hutan. Tidak ada masyarakat atau pihak yang dibenarkan melakukan perambahan hutan di lokasi tersebut.

“Ploting titik koordinat itu kawasan hutan. Kalau dilihat dari data perizinan yang ada di Riau, maupun kementerian objek itu masih belum ada perizinan di atasnya,” beber Agus.

Maka dari itu, Agus memastikan segala tindakan perambahan hutan di kawasan itu merupakan tindakan ilegal. Dia menyebut jika ada masyarakat yang melakukan pemanfaatan kawasan hutan harus melalui perizinan berusaha melalui pemerintah pusat.

“Aturan hukumnya sudah jelas. Masyarakat yang mengaku sebagai pemilik areal itu, mengaku memiliki surat SKGR atau sebagainya apabila belum miliki perizinan berusaha itu kan dilarang oleh hukum,” tandasnya.

Oleh karena itu, dengan kewenangan yang ada pada DLHK Riau, pihaknya langsung melakukan penyegelan dan penyelidikan siapa yang merambah kawasan hutan itu. Maka itu dipasang pengumuman bahwa areal itu hutan. Ada sempat yang memasang plang di sana, tapi sudah dicabut.

Agus mengimbau masyarakat agar tidak gegabah. Karena kawasan hutan di Kota Garo sudah dipasang segel, dan berstatus dalam proses penyelidikan.

Agus meminta tidak ada pihak yang melakukan aktivitas di kawasan tersebut. Dia mengingatkan, apabila ada yang nekat, akan dilakukan tindakan tegas dengan penerapan UU nomor 41 tahun 99 tentang kehutanan.

“Khususnya di pasal 50 ayat 2 bahwa setiap orang dilarang mengerjakan menggunakan atau menduduki kawasan hutan secara tidak sah. Ancaman hukumannya dipidana penjara selama 10 tahun dan paling banyak denda Rp7 miliar,” ujar Agus.

Jika ada yang mengaku atau mengklaim terkait objek kawasan hutan itu, harus diuji apa hak keperdataan atas objek dimaksud.

“Karena kalau kami lihat data dan SK Menteri, lokasi itu adalah areal kawasan hutan negara. Belum ada perubahan fungsi,” pungkasnya. **Rul

DLHKgarokotoRiau
Comments (0)
Add Comment