PEKANBARU, Derakpost.com- Beredar, video kekerasanya terhadap karyawan Indomaret beredar luas sejumlah media sosial, ini sempat hebohkan jagat maya. Bahkan, perbuatannya tidak pantas itu menjadi sorotan sejumlah kalangan dewan.
Terkait dugaan kekerasan itu, tim dari klikmx.com mencoba mengkonfirmasi ke pihak manajemen agar memastikan kebenarannya, namun tidak ditanggapi.
Konfirmasi itu, disampaikan ke Humas Indomaret.
Diki dikonfirmasikan melalui WhatsApp (WA), meski tampak itu sudah dibaca, namun tidak dibalas. Kemudian upaya konfirmasi dilakukan melalui panggilan telepon, namun tidak diangkat.
Sebelumnya, beredar vidio kekerasan ini terjadi salah satu di gerai Indomaret dan menjadi sorotan kalangan legislatif Kota Pekanbaru. Pihak DPRD, menyayangkan hal ini, kekerasanya tidak diperbolehkan dilakukan baik dalam pekerjaan maupun rumah tangga.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri, pihaknya menentang tindakan kekerasan tersebut.
Komisi III yang membidangi terkait tenaga kerja akan menyoroti hal ini, pihaknya akan memanggil manajemen Indomaret guna mempertanyakan kejelasan dari tindakan dalam vidio.
“Kita sangat menyayangkan kejadian ini (pemukulan), maka panggil manajemen Indomaret dan dinas tenaga kerja. Jika memang karyawan salah dapat ditegur secara lisan atau sesuai aturan ada di perusahaan, jangan sampai kekerasan. Kita akan jadwalkan pemanggilan pihak manajemen Indomaret,” tegas Politisi Demokrat ini.
Sementara itu pihak Anggota Komisi III Suherman dari Fraksi Hanura, pihaknya yang melihat hal ini sangat miris. Maka, ia menyampaikan permasalahan untuk kekerasan dalam tempat kerja sangat tidak diperbolehkan.
“Apabila ada kesalahanya diselesaikan sesuai jalur atau sesuai aturan yang berlaku di perusahaannya, apapun permasalahannya dilarang melakukan kekerasan tersebut. Kita akan kroscek dan memanggil pihak Indomaret,” ujar Suherman.
Diketahui, peristiwa dugaan kekerasan itu, terjadi di Indomaret Sulta 29, yang berada di Jalan Sukarno-Hatta. Dimana diketahui, kejadian itu terjadi tanggal 21 Februari 2022. Namun, video rekaman CCTV yang memperlihatkan dugaan kekerasan tersebut, baru viral beberapa hari lalu. **Rul