ADA 271 jutaan masyarakat Indonesia diduga belum memiliki polis asuransi untuk proteksi kesehatan, ekonomi & keluarga. Di Jepang satu orang memiliki polis asuransi rata-rata 6.
80% masyarakat Indonesia yang wafat mengalami sakit kritis dulu seperti kanker, subhanallah. Perlu dana super besar untuk menghadapi situasi tersebut.
Patut diduga index kebahagian masyarakat Indonesia rendah ada korelasinya dengan hal tersebut, ketiadaan proteksi ekonomi keluarga membuat masyarakat Indonesia cemas akut pasca tidak lagi produktif.
Hal ini yang harus disikapi secara arif dan bijaksana oleh para elite disemua lini. Industri asuransi & dana pensiun tanah air harus segera berbenah keluar dari zona nyaman-nya.
Republik ini sudah puluhan tahun merdeka namun sangat disayangkan dari 281 juta penduduknya kurang dari 9 juta memiliki polis. Ini sesuai data BPS terbaru bahwasa 9 jutaan kelompok menengah turun kasta bergeser ke kelompok miskin baru.
Hal ini jika tidak segera diatasi akan menimbulkan ledakan sosial yang akan berdampak kepada keamanan nasional.
Negara harus segera hadir dengan merubah fokus anggaran tidak lagi mengandalkan sumber keuangan negara dari pajak (82%} dan hutang.
Harus ada poltical will yang kuat dan jelas untuk segera mengembalikan kekayaan/sumber daya alam negeri ini kembali ke Ibu Pertiwi untuk anak negeri sebagaimana amanat UUD 45 pasal 33.
Insyaallah reposisi fokus anggaran dengan ditopang program sosial yang kuat & konsisten dalam pelaksanaannya, (dalam perspektif kami) di prediksi akan mampu mengangkat daya beli keluarga Indonesia.
Karena ada sejumlah anggaran yang bisa dialokasikan itu untuk kebutuhan primer lainnya. Sekaligus menimbulkan efek domino, multi impek ekonomi Indonesia.
Indonesia mampu berdiri dan berpijak di kaki sendiri. Negeri ini sumber daya alam nya tidak ada yang bisa menandinginya di belahan bumi manapun. Apa diperlukan dan dibutuhkan dunia semuanya ada di negeri +62 ini.
Keberlimpahan sumber daya alam, dan letak yang sangat strategis secara teritori dan pasar yang terbesar nomor empat di dunia membuat Indonesia memungkinkan sekali untuk mengatur arah dan menjadi lokomotif ekonomi dunia.
Mari berbagi dan memberdayakan sumber daya yang ada. Katakan dengan hati, serta lakukan dengan tindakan.
Rasionalisasi aset dari para koruptor dan pelaku ekonomi yang tidak taat dan tidak patuh hukum. Saatnya Indonesia bahagia, berdaya dan sejahtera rakyatnya. Salam, Mahadaya Indonesia Berdaya.
Penulis:
Peri Akri Domo
*Pemerhati Ekonomi