MP, PEKANBARU – Ketua Pemuda Mileneal Teva Iris mengaku heran sekalian miris setelah meninjau proyek proyek “mubazir” yang tetap digesa Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru di Jalan Palembang, Kecamatan Kulim, Kamis (12/8/2021).
Betapa tidak, di saat masyarakat Kota Pekanbaru sedang berjuang mempertahankan hidup akibat terdampak Pandemi Covid-19, pemko diam diam tetap membangun venue Lapangan Sepak Bola senilai Rp6,4 miliar dan venue Lapangan Tembak dengan anggaran Rp1,8 miliar lebih di Komplek Sport Center (SC) Pekanbaru.
“Miris sekali rasanya, di saat rakyat susah, tidak adakah sense of crisis dari pemimpin negeri ini. Coba anggaran untuk pembangunan venue ini dialihkan untuk membantu sembako masyarakat, berapa KK atau jiwa yang bisa diselamatkan ekonominya. Apalagi di saat pemberlakuan PPKM, warga semakin susah baik untuk bayar kontrakan rumah, listrik dan kebutuhan hidup lainnya, ” tutur pria yang akrab disapa Iris ini.
Tidak hanya itu, Ketua Pemuda Mileneal ini juga heran di Komplek SC Pekanbaru itu terdapat pancang pancang beton, seperti pembangunan fisik yang mangkrak.
Oleh sebab itu dia minta aparat penegak hukum, baik dari Ditreskrimsus Polda maupun Kejati Riau untuk mengusut tuntas dugaan proyek mangkrak di Dispora Pekanbaru.
“Ini akan menimbulkan tanda tanya besar, kalau lah venue itu merupakan kebutuhan yang mendesak, koq tidak proyek yang mangkrak itu yang mestinya diselesaikan. Mengapa mesti membangun venue baru. Apalagi lokasinya proyek baru dengan yang mangkrak hanya 100 atau 200 meter,” tukasnya.
Iris menyarankan hendaknya Pemko belajar dari pengalaman venue venue peninggalan PON. Betapa karena mahalnya biaya perawatannya, bangunan bangunan cabang olahraga (cabor) yang dulunya megah tidak terurus.
Nasib serupa nantinya bakal terjadi juga di sejumlah venue Sport Center Pekanbaru. “Apalagi lokasi Sport Center ini berada jauh dari pusat kota, di tengah tengah perkebunan sawit yang sulit dijangkau transportasi umum. Atlet mana ya yang mau berlatih di tempat ini, ” kata Ketua Pemuda Milenial mengakhiri perbincangan dengan Medium Pos. * (DW Baswir)