JAKARTA, Derakpost.com- Ribut-ribut soal pengaturan volume Toa di masjid ataupun musalla. Bahkan ada statmen yang dilontar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, membandingkan kumandang adzan itu gonggongannya anjing.
Terkait ini, Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ini turut angkat bicara soal polemik Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam peengaturan pengeras suara (toa) di masjid atau musalla. Dia meminta Menag Yaqut tidak perlu repot-repot mengatur hal itu.
Menag Yaqut ini menjadi perbincangan publik, lantaran dianggap membanding kumandang adzan dengan gonggongan anjing. Meskipun belakangan ini Menag Yaqut meklarifikasi bahwa tidak ada niat bermaksud demikian. Tapi menurut Cak Imin, pengaturan toa masjid itu menjadi budaya turun temurun.
“Selamat sore bos. Soal toa itu kearifan lokal masing-masing saja. Pemerintah, tidak usah ngatur-ngatur,” tegasnya Cak Imin didalam postingannya akun Media Sosial (Medsos) Facebook pribadinya @A Muhaimin Iskandar beberapa saat lalu, yang dilansir RMOL.id.
Pemerintah, dalam hal ini Menag Yaqut, tidak perlu repot-repot mengatur hal itu. Dikarena, halnya pengaturan toa masjid itu telah menjadi budaya turun temurun. Dan ini menjadi kearifan lokal. Selain itu, masih ujar Cak Imin, kalau toa di masjid itupun idak hanya digunakan untuk syiar keagamaan di Indonesia ini.
Hal ini, lebih jauh daripada itu, juga bisa digunakan sebagai pusat informasi dan hiburan warga juga. Atas dasar itu, Cak Imin minta pada pemerintah mencabut aturan soal toa masjid yang dinilai tidak diperlukan itu. “Di semua kampung, toa malah jadi hiburan, selain syiar agama. Cabut aja aturan-aturan yang gak perlu,” pungkasnya. **Rul