DERAKPOST.COM – Murid TK di Pekanbaru yang diduga korban pencabulan temannya mengalami trauma. Kasus yang jadi atensi pihak kepolisian.
Ayah korban menginformasikan saat ini kondisi psikologis anaknya sangat terganggu. Ayah korban mengungkapkan bahwa anaknya saat ini mengalami trauma, dengan menunjukkan perilaku agresif.
“Pada saat ini, perilaku anak saya sulit diatur, sering menunjukkan kemarahan, dan berbagai tanda ketidakstabilan emosional. Melemparkan barang apa yang ada, berteriak tanpa sebab, bahkan menggigit saat ditenangkan,” ucap ayah korban.
Dia menjelaskan bahwa anaknya sering melawan, tidak mau mendengarkan, bahkan melakukan kekerasan fisik dan merusak barang di sekitarnya.
Selain itu, pihaknya juga sudah bawa anak mereka untuk menjalani pemeriksaan psikiater dan visum di RS Bhayangkara Polda Riau. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa anak tersebut mengalami trauma akibat tindak pencabulan.
Menurutnya pihak sekolah tidak memberikan respons atau menghubungi orang tua korban terkait kejadian tersebut. Ayah korban telah melaporkan kasus ini ke Polsek Tampan, berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan kepada anaknya.
Namun setelah kasus ini viral, pihaknya kemudian tiba-tiba dihubungi dari pihak yang mengaku dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru.
“Saya dihubungi Disdik untuk audiensi dengan pihak sekolah atau yayasan dan keluarga dari pelaku hari ini. Saya akan datang sendiri, karena menimbang kondisi anak dan istri,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang tua korban, sebagai bagian dari upaya penyelidikan.
“Kami telah meminta PPA (Pusat Pelayanan Anak) untuk mendampingi tim dari Polsek Tampan. Kami berharap agar perkembangan kasus ini dapat segera diselesaikan dan keadilan diperoleh,” kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru. (Fad)