Konflik di Rempang, Warga Berkumpul Tegaskan Tolak Relokasi

 

DERAKPOST.COM – Masyarakat Melayu Pulau Rempang berkumpul di Lapangan Sepakbola Dataran Muhammad Musa, Kampung Sembulang, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (11/10/2023).

Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur mengatakan mereka berkumpul untuk memperingati kerusuhan yang terjadi di BP Batam pada 11 September 2023 lalu. Isnur sendiri hadir dalam acara tersebut.

Saat itu, dilaporkannya, warga menolak relokasi demi proyek strategis nasional (PSN) Rempang Eco-city dan mendapat tindakan represif dari kepolisian. “Mereka berkumpul sejak pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Warga terus berduyun-duyun datang menggunakan sepeda motor, truk dan kendaraan roda empat lain,” kata Isnur diketerangan tertulisnya.

Bahlil Klaim 70 Persen Warga Pasir Panjang Rempang Siap Direlokasi
Isnur mengatakan salawat dan doa membuka acara halal bihalal peringatan perjuangan masyarakat Melayu untuk mendukung warga Pulau Rempang.

Ia mengatakan cuaca panas pagi tidak menghentikan warga yang terus ingin tetap bertahan di tanah yang diwariskan leluhur mereka sejak ratusan tahun lalu. Isnur berkata mereka bertahan sampai acara selesai sekitar pukul 10.30 WIB. Dalam peringatan itu, warga bergantian berpantun, berorasi, menyatakan sikap menolak penggusuran dan relokasi.

Berikut beberapa pantun yang dibacakan Masyarakat Melayu Pulau Rempang dalam aksi tersebut:

Hang Tuah Laksamana berani
Hidup pula di zaman Melaka
Kami takkan lepas tanah ini
Karena tanah ini tanah pusaka

Berkebun Jeruk di tanah hutan ini
Banyak pulak pokok Kueni
Tempat tertanam Temuni kami
Hidup dan mati kami di sini

Hendak bane pegi perigi
Nampak terbang si Burung Elang
Untuk apa gedung yang tinggi
Tapi kenangan menjadi hilang.

Isnur menyatakan YLBHI akan terus mendukung perjuangan warga Pulau Rempang dan Galang. Dia mengatakan perjuangan warga Pulau Rempang dan Galang  dalam mempertahankan tanah adalah perjuangan konstitusi RI.

Oleh karena itu, pihaknya meminta warga untuk tetap solid, mewaspadai ruang yang dimanfaatkan untuk memecah belah perjuangan masyarakat Rempang ini.

“Kami dari YLBHI akan mendukung perjuangan masyarakat Pulau Rempang. Dari Aceh Kalimantan, Makassar sampai Papua, mendukung perjuangan warga Rempang,” ujar Isnur.

Dalam kesempatan ini, Isnur juga memastikan aksi solidaritas warga tersebut bisa dikatakan membantah klaim Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia yang menyatakan bahwa ada 70 persen warga yang setuju untuk direlokasi.

“Dalam pertemuan ini, warga justru menolak dan menyatakan sikap untuk tetap pertahankan kampung-kampung mereka,” ujarnya. **Fad

 

konflikRelokasiRempangwarga
Comments (0)
Add Comment