DERAKPOST.COM – Adanya seruan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk melarang warga Rusia bepergian ke negara Eropa sebagai hukuman atas invasinya ke Ukraina. Hal itu, dianggap sebagai langkah gila.
Karena itu, Moskow menentang seruan Ukraina untuk melarang warga Rusia ke negara Eropa. “Presiden Vladimir Putin menentang seruan Presiden Volodymyr Zelensky untuk melarang warga Rusia bepergian ke Eropa sebagai hukuman atas invasinya ke Ukraina. Itu langkah gila,” kata Dmitry Peskov.
Juru bicara Putin ini mengatakan Rusia tidak mungkin itu diisolasi dari seluruh dunia. Artinya, ide dari Zelensky tidak rasional. Eropa pada akhirnya itu yang memutuskan halnya apakah mereka rela membayar harganya hanya untuk memenuhi keinginan Zelensky.
Katanya, pernyataan itu diutara Kremlin menanggapi desakan Zelensky kepada negara Barat agar menjatuhkan sanski berupa laranganya bepergian terhadap warga Rusia. “Setiap hal upaya untuk mengisolasi Rusia atau Rusia adalah proses yang tidak memiliki prospek,” kata Peskov seperti ditulis Reuters.
Dikutip dari cnnindonesia. Beberapa negara Eropa mendukung usulan itu, yang hingga membuat Moskow marah. Usulan itu diutarakan Zelensky didalam wawacaranya bersama The Washington Post baru-baru ini.
Zelensky menginginkan ada larangan bepergian WN Rusia ini berlaku selama satu tahun dan pengusiran yang nyata terhadap orang Rusia yang tinggal di Barat sehingga mereka dapat hidup di dunia mereka sendiri sampai mereka mengubah filosofi mereka.
Dalam wawancara itu, Zelensky juga mengeluh bahwa sanksi dijatuhkan sejauh ini oleh Barat terhadap Rusia masih terlalu lemah. Itu terbukti dengan gelagat Rusia yang justru masih ngotot menggempur Ukraina habis-habisan menjelang enam bulan invasi.
“Apa pun orang Rusia … buat mereka pulang ke Rusia. Mereka akan mengerti kalau begitu. Mereka akan berkata, akan ‘(Perang) ini tidak ada hubungannya dengan kita. Seluruh penduduk tidak dapat dimintai pertanggungjawaban, bukan?’ Bisa,” ujarnya menambahkan.
Zelensky mengatakan larangan itu juga harus diperluas bagi warga Rusia yang telah melarikan diri sejak awal perang pada akhir Februari karena mereka tidak setuju dengan Presiden Vladimir Putin. **Rul