Lembaga R2C Ungkap Mahasiswa di Pekanbaru Terancam Kecanduan Judi Online dan Terjerat Pinjol

 

DERAKPOST.COM – Dari catatan atau hasil jajak pendapat atau survei yang dilakukan oleh pihaknya Lembaga Riau Research Center (R2C) rentang waktu 1-10 November 2023 yang melibatkan 974 responden mahasiswa. Maka, hal didapat yaitu anak muda di Pekanbaru terancam kecanduan judi online, serta terjerat pada pinjaman online.

“Dari hasil jajak pendapat atau survei yang dilakukan oleh Lembaga R2C ini, yakni pada rentang waktu tanggal 1-10 November 2023, yang melibatkan 974 responden mahasiswa yang berkuliah di Universitas Riau, Politeknik Caltex Riau, Universitas Islam Riau, serta Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim. Maka, anak muda di Pekanbaru ada terancam kecanduan judi online dan terjerat pada pinjaman online jika tidak ada perhatian dari pemerintah dalam pengembangan,” ungkap Adlin S.Sos M.Si.

Ketua Lembaga R2C, inipun menyebut, survei tersebut menemukan mayoritas mahasiswa atau 92 persen mahasiswa kuliah dari biaya seluruhnya ditanggung oleh orang tua atau keluarga. Hal itupun disebab untuk sementara biaya hidup di Pekanbaru semakin berat dengan makin naiknya harga barang.

Masalah kedua muncul saat mahasiswa merasa perlu mendapatkan penghasilan tambahan, agar mereka dapat menjalani hidup dalam kondisi yang lebih nyaman.
Hal ini ealam upaya mendapatkan uang tambahan tersebut, ada sebagian anak muda kecanduan judi online dan bahkan juga yang terjerat pinjaman online.

“Survei ini menemukan bahwa 52 persen responden menyatakan bahwa mereka pernah melihat teman akrabnya terlibat judi online. Selanjutnya 22 persen responden mengetahui bahwa ada teman akrabnya yang terjerat pinjaman online. Dua hal ini merupakan perilaku destruktif yang dapat merusak masa depan anak muda,” kata Adlin.

Dalam keterangan tertulisnya. Di sisi yang lain, kata Adlin anak muda melihat masa depanya tidak terlalu gembirakan. Hal ini diketahui itu dari aebanyak 39 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak akan mampu menjadi orang kaya di usia muda, setidaknya mampu mengumpulkan aset senilai Rp1 milyar diusia dibawah 35 tahun. Bahkan juga mahasiswa tak yakin setelah lulus nantinya akan mendapatkan pekerjaan ini dengan jumlah sebanyak 31 persen responden.

“Terkait kondisi kesejahteraan dan masa depan anak muda dengan kondisi sekarang, kiranya perlu mendapatkan perhatian melalui program dinas kepemudaan di provinsi maupun di Kota Pekanbaru yang salah satu tugas pokoknya adalah menyelenggarakan pekerjaan dan kegiatan penyediaan dukungan pengembangan, pembinaan, penataan dan pengawasan pemuda,” kata Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Riau ini.

Hal ini, katanya sejalan dengan salah satu fokus program pemerintah pusat bidang kepemudaan tahun 2023 adalah peningkatan partisipasi aktif permuda terutama melalui kewirausahaan berbasis inovasi dan teknologi dan pencegahan perilaku berisiko pemuda termasuk pencegahan perilaku negatif (perundungan, intoleransi, HIV, NAPZA, seks bebas, dan sebagainya).

Responden penelitian yang terjaring dalam penelitian ini sebanyak  58% perempuan dan 42% laki-laki yang berusia antara 17 tahun sampai dengan 25 tahun. Yang terdiri dari Suku Bangsa : 35,8% suku Melayu, 20,3% Jawa, 21,1% Minang, 14,5% Batak dan lainnya 8,3%. **Rul

JudiMahasiswaonlinepinjol
Comments (0)
Add Comment