Mantan Bupati Kuansing Mursini Divonis 8 Tahun Penjara, Ini Ucapan Kajari Hadiman

 

PEKANBARU, Derakpost.com- Diketahui kini, Pengadilan Tinggi (PT) Pekanbaru mengabulkan banding Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas vonis 4 tahun penjara pada mantan Bupati Kuansing Mursini. Vonis pun, dilipatgandakan jadi 8 tahun penjara yang karena korupsi anggaran 6 kegiatan di Setdakab Kuansing.

PT Pekanbaru juga menyatakan Mursini itu terbukti bersalah melanggar Pasal 2  ayat (1) juncto Pasal 18 ayat (1), juncto pasal 5 ayat (1) jo pasal 11 ayat (1) UU RI No 31 Tahun 1999 tentang Tipikor, yang diubah dan ditambah dengan UU RI No 20 Tahun 2001 dengan tentang Pemberantasan Tipikor  juncto Pasal 55 KUHPidana.

Vonis 8 tahun penjara itu dijatuhkan oleh majelis hakim PT Pekanbaru yang diketuai Roki Panjaitan pada Kamis (24/2/22). Selain penjara, hakim juga menghukum Mursini membayar denda Rp400 juta subsidair 3 bulan kurungan. PT Pekanbaru menghukum membayar uang pengganti kerugian negara yakni Rp1.550.000.000. Satu bulan setelah putusan berkekuatan hukum tetap, harta benda terdakwa disita dan dilelang untuk mengganti kerugian negara, jika tidak mencukupi dapat diganti kurungan selama 3 tahun.

Kepala Kejari Kuansing, Hadiman, membenarkan ada putusan hakim tingkatkan banding tersebut. Ia juga bersyukur karena PT Pekanbaru mengabulkan permohonan  banding JPU. “Kami sependapat dengan majelis hakim PT Pekanbaru dengan diperberat hukumanan mantan Bupati Kuansing Mursini,” kata Hadiman dilansir cakaplah.

Hadiman menilai, sudah sepantasnya pelaku tindak pidana korupsi dihukum seberat-beratnya supaya ada efek jera.
Dimana dan semua harta benda pelaku Tipikor dirampas untuk dapat menutupi kerugian negara yang timbul diakibat perbuatannya. Hadiman menyampaikan terima kasih kepada majelis hakim PT Pekanbaru.

Sebelumnya, JPU menuntut Mursini dengan pidana 8,5 tahun penjara, denda Rp350 juta subsidair 6 bulan kurungan. Kemudian, membebankan uang pengganti kerugian negara pada Mursini Rp1,5 miliar subsidair 4 tahun penjara.

Oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Pekanbaru, Mursini divonis 4 tahun penjara, dan denda Rp100 juta subsider 2 bulan kurungan. Mursini dihukum membayar uang pengganti  Rp150 juta subsidair 3 bulan kurungan.

Tidak terima, JPU mengajukan banding ke PT Pekanbaru. JPU dalam dakwaan menyebutkan Mursini melakukan tindak pidana korupsi bersama mantan Plt Sekdakab Kuansing, Muharlius selaku Pengguna Anggaran (PA), M Saleh selaku Kepala Bagian (Kabag) Umum Setdakab Kuansing selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada 6 kegiatan tahun 2017.

Verdi Ananta yang selaku Bendahara Pengeluaran Rutin Setdakab Kuansing, Hetty Herlina selaku mantan Kasubbag Kepegawaian Setdakab Kuansing yang menjabat Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK), dan Yuhendrizal selaku Kasubbag Tata Usaha Setdakab Kuansing dan PPTK kegiatan rutin makanan dan minuman tahun 2017.

Kelimanya sudah dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Korupsi berawal ketika Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Kuansing memiliki kegiatan yang anggaran pelaksanaannya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kuantan Singingi 2017.

Di antara kegiatan tersebut terdapat 6 kegiatan anggaran Rp13.209.590.102. Meliputi akan kegiatan dialog/audiensi dengan tokoh-tokoh masyarakat pimpinan/anggota organisasi sosial dan masyarakat dengan anggarannya sebesar Rp7.270.000.000. Kegiatan penerimaan kunjungan kerja pejabat negara/departemen/lembaga pemerintah non departemen/luar negeri Rp1,2 miliar.

Kemudian, kegiatan Rapat Koordinasi Unsur Muspida dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) murni sebesar Rp.1.185.600.000. Kegiatan Rapat Koordinasi Pejabat Pemerintah Daerah dengan anggaran sebesar Rp960 juta, kegiatan kunjungan kerja/inpeksi kepala daerah/wakil kepala daerah sebesar Rp725 juta. Dan kegiatan penyediaan makanan dan minuman sebesar Rp1.960.050.000.

Pengeluaran uang atas perintah terdakwa sebesar lebih kurang Rp1.550.000.000 berasal dari 6 kegiatan yang dikelola saksi Muharlius dan M Saleh yang tidak sesuai dengan peruntukkan penganggaran kegiatan. Akibatnya negara dirugikan Rp7.451.038.606. berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh auditor. **Rul

HadimanKuansingMursini
Comments (0)
Add Comment