DERAKPOST.COM – Satu unit Mobil Dinas pejabat Pemkab Kepulauan Meranti, dihari Jumat (12/1/2024) sore, masuk ke dalam parit di jalan lokasi PT Surya Intisari Raya (SIR) Pekanbaru.
Diketahui mobil jenis Toyota Fortuner yang dikabarkan ditumpangi oleh Kepala BPKAD Kepulauan Meranti Irmansyah serta Kabag Umum Setdakab Kepulauan Tarmizi, punya rencana menuju Tanjung Buton, Siak usai agenda pemerintahan di Pekanbaru.
Apesnya, saat akan menuju Tanjung Buton, kecelakaan tunggal menerpa, yang hingga masuk parit dan nyaris tenggelam. Bahkan sejumlah foto dan video beredar yang juga menunjukkan kondisi mobil itu yang sudah tercebur di dalam parit.
Diduga usai bubaran dari acara pertemuan dengan Gubernur Riau, salah satu mobil dinas yang mengangkut sejumlah pejabat Pemkab Meranti masuk parit di kawasan PT SIR Pekanbaru. Di dalam video beredar, mobil tampak terpuruk di parit. Setengah bodinya bahkan sudah tenggelam.
Tampak seorang pria yang juga kesulitan mengeluarkan sejumlah barang dari dalam mobil. Pintu mobil terlihat sudah terbuka, sehingga air masuk ke dalam kendaraan tersebut. Masuknya mobil dinas Pemkab Meranti ke dalam parit itu jadi tontonan masyarakat yang melintasi jalan.
Para penumpang sudah keluar dari dalam mobil kelihatan itu tak berdaya dan hanya menyaksikan kejadian tersebut. Diduga ini kemungkinan mobil bisa sampai masuk ke dalam parit itu yang lantaran pengemudi mengantuk. Dan kondisi jalan saat itu juga dikabarkan sedang licin.
Namun jadi tandatanya kenapa juga Mobil Dinas Pejabat Meranti itu di Pekanbaru. Ini Ternyata sejumlahan pejabat mendampingi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Asmar untuk beraudiensi dengan Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar. Pertemuan itu membahas akan kejelasan batas wilayah untuk Kabupaten Meranti berlangsung di kediaman Gubernur Riau di Kota Pekanbaru.
Diketahui, Pemkab Meranti kini sedang berjuang untuk mendapatkan hak daerah berupa dana bagi hasil migas dan kelapa sawit. Namun ini masih ada permasalahan terkait kejelasan batas wilayah, Pemkab Meranti mealami kehilangan penerimaan dari DBH sumber daya alam tersebut. Hal
perbatasan itu yang meliputi batas dengan Kabupaten Siak, Pelalawan, Bengkalis dan Kabupaten Karimun.
“Kepastian batas wilayah ini akan mempengaruhi jumlah DBH yang akan diterima oleh daerah. Karena hal ini menyangkut beberapa kabupaten yang berada di bawah kewenangan Provinsi Riau, maka kami berharap dapat difasilitasi terkait dengan Permendagri tentang batas daerah tersebut,” kata Asmar.
Asisten II Setdakab Kepulauan Meranti Suhendri menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah. Ujarnya, semoga pertemuan ini bisa mendatangkan hasil, dan berharap dukungan Pemerintah Provinsi Riau sehingganya usulan ini bisa disampaikan ke Kemendagri.
Menanggapi hal itu, Gubernur Edy Natar Nasution mengatakan akan mengambil sikap dengan mencoba untuk mengumpulkan beberapa perwakilan daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Meranti.
“Walaupun dalam perjalanan nantinya terdapat sudut pandang yang berbeda, namun kita tetap harus mengambil sikap yang berbeda dan apapun yang terjadi akan kita hadapi,” tegasnya.
Hadir mendampingi Plt Bupati Asmar, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Suhendri, Asisten Bidang Administrasi Umum Sudandri Jauzah, Kepala BPKAD Irmansyah, Kepala Diskominfotik Febriyadi, Kepala Bagian Umum Tarmizi dan Kepala Bagian Prokopim Alfian. (Rul)