DERAKPOST.COM – Fakta baru dari kasus narapidana di Atlanta, Amerika Serikat, yang ditemukan tewas di dalam penjara Fulton County kembali terkuak. Ini terungkap setelah dilakukan autopsi independen pada jenazah pria bernama Lashawn Thompson.
Sebelumnya, jenazah Thompson sudah diautopsi. Dari laporan medis Fulton County Thompson tidak menyebutkan jelas penyebab kematiannya, tetapi menyebut bahwa adanya infestasi kutu busuk yang parah di selnya.
“Tuan Thompson ditemukan tewas di sel penjara yang kotor setelah dimakan hidup-hidup oleh serangga dan kutu busuk,” kata pengacara keluarga Thompson sebelumnya, Michael D Harper dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari BBC, Senin (17/4/2023).
“Sel penjara yang ditempati Tuan Thompson tidak cocok untuk hewan yang sakit. Dia tidak pantas menerima ini,” tegasnya.
Namun, mantan kepala pemeriksa medis di Washington, DC, Dr Roger Mitchell Jr, kembali melakukan autopsi independen pada jenazah pria berusia 35 tahun tersebut. Ternyata ditemukan fakta mencengangkan.
Dikutip dari detikmcom. Napi Thompson ternyata meninggal karena penyakit jiwa, yakni, skizofrenia yang tidak ditangani dengan baik.
“Kematian Lashawn Thompson disebabkan oleh kelalaian parah yang dibuktikan dengan skizofrenia yang tidak diobati, kondisi hidup yang buruk, perawatan yang buruk, serangan serangga tubuh yang luas dan parah, dehidrasi, dan penurunan berat badan yang cepat,” jelas Dr Mitchell yang dikutip dari BBC, Selasa (23/5).
Dari hasil autopsi, diketahui Thompson mengalami penurunan berat badan yang signifikan pasca dipenjara. Beratnya turun dari 81 kg menjadi 65 kg saat meninggal dunia.
Dr Mitchell menulis laporan toksikologi post-mortem negatif untuk pengobatan yang diresepkan untuk Thompson untuk skizofrenia, dan mencantumkan cara kematian sebagai ‘pembunuhan’.
Pengacara keluarga, Ben Crump, mengatakan Thompson memiliki lebih dari 1.000 gigitan dan serangga ditemukan di mulut, telinga, hidung, dan di sekujur tubuhnya.
“Tidak dapat diduga bahwa tidak ada seorang pun yang bekerja di fasilitas ini yang bertindak untuk membantu Lashawn saat dia perlahan meninggal selama tiga bulan dalam pengawasan mereka. Kelambanan, kekejaman, dan ketidakmanusiawian mereka membunuhnya,” pungkasnya. **Rul