DERAKPOST.COM – Jadi penyelenggara Pemilu tidak hanya siap berkorban waktu saja, jauh lebih penting daripada itu bagaimana seorang penyelenggara Pemilu harus mampu menjaga integritas dan netralitas selama bertugas menyukseskan helat Demokrasi yang akan berlangsung 2024 mendatang.
Namun diduga hal tersebut tidak tercermin pada anggota Panwaslu Kecamatan (Panwascam) Tapung Hilir, Kabupaten Kampar. Pasalnya, 2 orang oknum anggota Panwascam Tapung Hilir berinisial HB dan DH tertangkap kamera sedang duduk semeja dengan anggota DPD RI asal Riau sekaligus Bakal Calon DPD RI untuk Pemilu 2024 mendatang Edwin Pratama.
Dikutip dari LUDAINEWS.COM. Dari foto yang diterima redaksi, tampak dengan jelas Ketua Panwascam Tapung Hilir HB duduk di meja yang sama diapit oleh rekannya DH dan anggota DPD RI Edwin Pratama sambil menikmati hidangan durian.
Hal itu diduga bertentangan dengan Peraturan DKPP nomor 2 tahun 2017 tentang Kode Etik dan Pedoman Penyelenggara Pemilu. Dimana, pada pasal 8 butir D disebut penyelenggara Pemilu tidak mempengaruhi atau melakukan komunikasi yang bersifat partisan dengan peserta Pemilu, tim kampanye dan pemilih.
Dan ditegaskan pada butir L bahwa penyelenggara Pemilu harus menghindari pertemuan yang dapat menimbulkan kesan publik adanya pemihakan dengan peserta pemilu tertentu. Terlebih lagi dari penelusuran redaksi, Edwin Pratama inikan tercatat mendaftar kembali dan telah antarkan berkas dukungan pada 28 Desember lalu untuk Bacalon DPD RI pada Pemilu 2024.
Sementara itu dihubungi via WhatsApp, Ketua Panwascam Tapung Hilir HB tidak menampik pertemuan tersebut. Diakuinya itu pertemuan yang tidak disengaja. “Iya betul bang, itu kemaren kami waktu lewat Pekanbaru tak sengaja jumpa dengan beliau (Edwin Pratama-red). Jadilah begitu, sambil makan duren bang)” sebutnya, Kamis (5/1/2023) via WA. Menurutnya Hal itu tidak akan menjadi permasalahan, yang dikarenakan Edwin Pratama belum menjadi peserta pemilu.
Terpisah, anggota Panwascam Tapung Hilir DH mengatakan perihal foto tersebut ia dan rekan-rekan nya ada acara di Bawaslu, Bangkinang pada siang hari.
“Dan ketika sore kami jumpa dengan Pak Afifudin dan beliau minta tolong antarkan ke Pekanbaru malam itu karena ada acara di Pekanbaru. Sesampainya di Pekanbaru ternyata tanpa sepengetahuan kami Pak Afif jumpa dengan Pak Edwin. Begitulah kronologinya” ucap DH menjelaskan. **Rul