DERAKPOST.COM – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Nomor Urut 1, Abdul Wahid-SF Hariyanto berjanji akan memberikan perhatian khusus kepada Kabupaten Kepulauan Meranti.
Pasalnya dari 12 kabupaten kota se-Provinsi Riau, Kepulauan Meranti merupakan kabupaten termiskin dan tertinggal. Tentu kondisi tersebut menjadi perhatian serius SF Hariyanto.
Hal itu disampaikan Calon Wakil Gubernur Riau Nomor Urut 1, SF Hariyanto saat kampanye dialogis di Gedung Futas Afifa
Selat Panjang, Kepulauan Meranti, Rabu (30/10/2024) malam yang dihadiri ribuan masyarakat.
“Kabupaten Kepulauan Meranti ini tak asing bagi kami. Meranti ini di Provinsi Riau merupakan kabupaten terbelakang. Ini sangat miris, dan ini perlu perhatian kita bersama,” kata Hariyanto.
Hariyanto mengatakan, APBD Kabupaten Kepulauan Meranti semakin lama semakin kecil. Hal ini karena adanya kebijakan baru terkait Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD) soal bagi hasil Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).
“Jadi sebelum Undang-Undang HKPD ini disahkan, itu bagi hasil pajak kendaraan di Meranti mencapai Rp160 miliar, tapi setelah disahkan itu tinggal Rp59 miliar. Ini terjadi jumlah kendaraan di Meranti ini sedikit. Jadi yang banyak itu Pekanbaru, itu hampir Rp500 miliar bagi hasil pajak kendaraannya,” terangnya.
“Ini tugas kita bersama, jika nanti kami terpilih mari kita sama-sama perbaiki dengan menghadap ibu Menteri Keuangan agar bagi hasil PKB ini ada pengecualian untuk daerah seperti Meranti. Ini harus ber sama-sama berjuang, kalau hanya Meranti yang berjuang berat tanpa dukungan provinsi,” tambahnya.
Selain itu, lanjut Hariyanto, Kepulauan Meranti juga tidak mendapat bagian dari Dana Bagi Hasil (DBH) sawit. Karena di Meranti tidak ada kebun sawit. Begitu juga PI 10 Persen dari Malaca Strait yang harapkan menambah pendapatan belum membuahkan hasil, karena masih ada dua tahap lagi yang belum selesai, dan diharapkan 2025 nanti Meranti sudah dapat PI dari Malaca Strait.
“Kasian Meranti tidak dapat apa-apa. Maka kondisi ini harus ada perhatian serius dari provinsi. Karena itu perlu kerjasama dan perjuangan bersama antara Meranti dengan provinsi. Selama ini, mungkin karena masalah lalu, Meranti kurang mendapat perhatian sebelumnya,” sebutnya.
Akibat kondisi itu, sebut Hariyanto, timbul persoalan baru yakni perekonomian masyarakat lemah, pasar sunyi, toko buka tutup. Bahkan toko tanpa karyawan karena tidak sanggup bayar gaji karyawan.
“Belum lagi masalah infrastruktur di Meranti. Bupati ingin membangun tapi keterbatasan anggaran. Karena masih banyak masalah infrastruktur di Meranti butuh perhatian untuk membuka daerah-daerah terisolasi/terisolir. Persoalan ini tanpa adanya bantuan dari provinsi, maka Meranti sulit untuk bangkit. Karena itu, kami mohon doa restu dan dukungan masyarakat Meranti agar kami bersama Pak Abdul Wahid bisa memberi perhatian lebih untuk Meranti,” ungkapnya.
Karena itu, SF Hariyanto berjanji jika terpilih nanti akan memberi hadiah berupa pembangunan Jembatan Pulau Selat Rengit, Tebing Tinggi Barat. Jembatan ini diharapkan dapat membuka daerah terisolir di wilayah itu.
“Saya akan beri hadiah untuk Meranti
pembangunan Jembatan Pulau Selat Rengit. Itu nanti akan kita ambil alih pembangunan jembatannya oleh provinsi jika saya terpilih. Jembatan ini perlu dibangun untuk membuka daerah terisolasi. Itu janji saya. Termasuk penyelesaian jalan Alai Mengkikip dan beberapa ruas jalan lainnya yang butuh perhatian provinsi,” tutupnya. (Atan)