ARAB SAUDI, Derakpost.com- Saat ini,
Kementerian Haji dan Umroh Saudi telah melakukan lebih dari 1.469 tur inspeksi, sejak awal Ramadhan di Madinah dan Makkah.
Asisten Wakil Menteri untuk Layanan Haji dan Umroh, Hesham Saeed, mengatakan kementerian juga telah mengamati pelanggaran dan kekurangan di penyedia layanan dan perusahaan.
Dilansir di Arab News, Kamis (28/4/2022), kementerian tersebut berkomitmen untuk memberikan standar layanan tertinggi bagi para peziarah dan tidak akan mentolerir kelalaian apa pun.
Pihaknya telah mengambil tindakan dan mengeluarkan denda sebesar 50.000 riyal Saudi untuk lebih dari 10 perusahaan umrah. Perusahaan yang melanggar dilarang bekerja, dengan satu perusahaan telah ditangguhkan operasionalnya selama Ramadan.
Lebih lanjut, Saeed mengatakan sebagian besar pelanggaran yang dilakukan terkait dengan layanan akomodasi dan transportasi. Sebanyak 165 pelanggaran terjadi di Mekah dan 391 di Madinah, serta tindakan hukum telah diambil untuk meminta pertanggungjawaban para pelanggar.
“Perusahaan umroh Saudi yang sudah dilisensi oleh Kementerian Haji dan Umroh berkomitmen untuk menyediakan semua layanan bagi para peziarah, dari kedatangan hingga kepulangan mereka,” ucapnya, dilansir suara.com.
Perusahaan umroh juga disebut menyediakan akomodasi, transportasi dan layanan di lapangan, bahkan terkadang layanan subsisten. Jika jamaah tidak menerima layanan sesuai pra-kontrak, kementerian akan campur tangan dan melindungi hak-hak jamaah.
Saeed juga menyampaikan tim inspeksi dari kementerian bekerja sepanjang waktu untuk mengamati pelanggaran dan kekurangan yang ada.
Adapun peziarah dan pengunjung dapat menghubungi kementerian melalui platform media sosial dan melalui nomor telepon 920002814 untuk pelaporan. Sejauh ini, pihak kementerian telah menerima lebih dari 72.000 panggilan.
Tim di lapangan disebut terus melakukan inspeksi, menindaklanjuti keluhan dan mengambil tindakan yang tepat untuk melayani peziarah. **Rul