DERAKPOST.COM – Pendiri SMRC Saiful Mujani buka-bukaan mengatakan Puan Maharani itu, tak bisa dipaksakan untuk menjadi calon presiden (Capres) PDIP.
Hal tersebut menyusul hasil survei yang dilakukan pihaknya.
Dikutip dari wartaekonomi.com. Saiful menjelaskan bahwa SMRC melakukan hal studi eksperimental untuk melihat hubungan kausalitas antara calon dan partai. Dalam studi ini, pertama-tama yang diuji adalah variabel kontrol (T0), yakni pilihan pada PDIP.
Ada 28 persen yang menyatakan akan memilih PDIP, yang menyatakan tidak akan memilih 43 persen, dan tidak tahu 29 persen. Lalu, ketika ada nama Puan Maharani dimasukan dalam treatment 1 (T1), apakah para pemilih masih akan memilih PDIP.
Hasilnya itu ada 25 persen menyatakan akan memilih PDIP, ada 44 persen yang menyatakan tidak pilih, dan 31 persen menjawab tidak tahu. “Mbak Puan tidak meningkatkan elektabilitas PDIP kalau dia dicalonkan,” jelas Saiful.
Oleh karena itu, Saiful menilai Puan tak bisa diharapkan untuk menaikkan suara PDIP dalam Pemilu 2024. Lebih lanjut, Saiful juga mengatakan bahwa suara PDIP sendiri tidak cukup menjadikan seorang calon menjadi presiden.
“PDIP harus memilih calon yang bisa mengamankan suara PDIP sekaligus menarik suara dari gerbong partai lain. Puan tak bisa melakukan itu. Orang yang ada di PDIP pun bisa pergi jika Puan dipaksakan menjadi calon presiden,” tuturnya. **Rul