DERAKPOST.COM – Petugas gabungan saat melakukan patroli di hutan lindung TNTN, terhalang aktifitas kendaraannya.
Hal itu, dikarena pihak perambah hutan ini memasang ranjau paku.
“Perambah hutan di TNTN, makin mulai beringas. Jalur petugas melakukan aksi patroli gabungan, yang dari Balai TNTN bersama TNI, dan Polri telah disabotase dengan ranjau paku,” kata Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro.
Dia mengatakan, pihaknya melakukan patroli gabungan itu sejak 29 Oktober hingga 2 November 2023. Patroli yang digelar di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau.
“Kami melakukan patroli di lokasi rawan pada lokasi bekas terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla),” kata Heru kepada dikutup dari JPNN.com Jumat (3/11/2023). Namun, saat melakukan patroli petugas terjerumus dalam ranjau yang dibuat oleh perambah hutan.
Ranjau itupun berbentuk paku ditancap pada papan, kemudian ditanam dalam lumpur pada jalur dilewati oleh petugas.
“Jalur yang kami lewati rupanya telah disabotase, yaitu dipasang ranjau paku oleh oknum pelaku perambah hutan. Sehingga, mengakibatkan 7 unit sepeda motor kempes ban,” lanjut Heru. Namun tidak menyurutkan semangat petugas patroli gabungan.
Mereka terus melakukan patroli hingga menemukan kawasan hutan yang telah dirambah untuk jadi perkebunan kelapa sawit. Di lokasi tersebut, petugas juga menemukan 15 pondok yang didirikan pelaku, serta ditemukan ribuan bibit sawit.
“Lima belas pondok yang ditemukan, langsung kami robohkan. Kemudian, kami juga memusnahkan lima ribu batang bibit sawit di lokasi,” jelas Heru.
Heru menambahkan, pihaknya akan rutin melakukan patroli, terutama di areal hutan yang telah ditebang dan dibakar. **Rul