DERAKPOST.COM – Perang sarung didaerah Kota Pekanbaru, tepatnya di Rumbai sudah menewaskan satu remaja, dan empat orang lainnya ditangkap kepolisian. Hal terjadi itu pada Senin (3/3/2025), sekitar pukul 22.30 WIB, di Jalan Berdikari, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.
Demikian disampaikan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra saat berbincang dengan wartawan. Disebutkan dia, mengatakan bahwasa dalam kasus ini, empat orang diamankan. Dan satu remaja berinisial RA (15) tewas.
“Saat ini amankan 4 orang pelaku, berinisial BA (14), HH (14), MRA (13), dengan IP (14). Mereka itu sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di Polsek Rumbai,” sevhtc Bery kepada melalui pesan WhatsApp. Dari hasil pemeriksaan sementara, ungkap dia, para pelaku memukul korban dengan tangan dan menggunakan sarung.
Saat ditanya apakah sarung digunakan oleh pelaku berisi batu, Bery menyebutkan, tidak ada. Data dihimpun itu, korban dipukuli ada yang megunakan tangan dan juga gunakan sarung secara bersama-sama. Maka akibat pemukulan tersebut, korban itu meninggal dunia.
Bery menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Senin (3/3/2025), sekitar pukul 22.30 WIB, di Jalan Berdikari, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Korban bersama kelompoknya terlibat perang sarung dengan kelompok lain. Mereka sempat beberapa kali pindah lokasi yang hingga akhirnya perang sarung dilakukan di SDN 97 Pekanbaru.
Awalnya, perang sarung dilakukan itu satu lawan satu. Namun, peraturan itu berubah menjadi enam lawan enam. Dalam duel itu, kelompok korban kalah dan kawan korban kabur. “Korban ini tinggal sendirian hingga dipukuli oleh para pelaku. Korban terkapar, kemudian dibawa teman-temannya ke RS Awal Bros Jalan Ahmad Yani,” kata Bery.
Namun, sekitar pukul 03.00 WIB, nyawanya korban itupun tidak dapat ditolong hingga dinyatakan meninggal dunia yang diakibat pendarahan hebat itu di kepala dan hidung. Keluarga korban melaporkan Polsek Rumbai. Berdasar hasil penyelidikan, pada hari Selasa (4/3/2025), petugas tangkap empat orang pelaku yang masih anak di bawah umur. (Fadly)